Bengkulu News #KitoNian

Peran TikTok dalam Meningkatkan Tren Fashion di Indonesia

Ilustrasi. BN

Industri Fashion di Indonesia merupakan salah satu sektor ekonomi yang berkembang pesat saat ini. Indonesia memiliki banyak jenis produk fashion, mulai dari pakaian tradisional Batik, songket, pakaian muslim, pakaian modern seperti aksesoris, sepatu dan tas. Dalam beberapa tahun terakhir ini, Sosial media memiliki peran penting dalam membangun Industri fashion di seluruh dunia terutama Indonesia. Tik-Tok telah menjadi platform sosial media yang berpengaruh dalam industri fashion Indonesia, seperti negara-negara lainnya. Tik-Tok menjadi solusi yang tepat untuk membangun trend Fashion di Indonesia.

Menyoroti Fashion Indonesia

Tik-Tok telah menjadi alat yang ampuh untuk mempromosikan fashion Indonesia ke khalayak global. Desainer dan pengrajin lokal dapat memamerkan kreasi mereka, dengan menggabungkan kain dan teknik tradisional Indonesia. Jangkauan internasional platform ini telah membantu menempatkan fashion Indonesia di peta global, dengan para influencer dan pembuat konten dengan bangga mengenalkan dan mempromosikan merek lokal. Industri fashion di Indonesia memiliki pertumbuhan yang sangat tinggi dan menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pada kuartal II/2022 PDB Industri Tekstil dan Pakaian sebesar Rp. 35,17 Triliun.

Trendsetter dan menginformasikan pelanggan

Tik-Tok telah menjadi tempat berkembang biaknya tren fashion. Menurut laporan Firma Riset Statista, Jumlah pengguna aplikasi Tik-Tok di Indonesia berada di urutan ke-2 setelah Amerika Serikat, Yaitu dengan total 113 Juta user per April 2023. Algoritma “For You Page” memperkenalkan pengguna pada beragam konten fashion, mulai dari tips gaya hingga penampilan yang terinspirasi dari runway. Artinya, para penggemar fashion terus-menerus dihadapkan pada aliran ide-ide baru, yang mendorong mereka untuk bereksperimen dan mengikuti trend tersebut.

Demikian pula, desainer dan merek sangat mengikuti tren Tik-Tok untuk beradaptasi dan menciptakan produk yang sesuai dengan basis pengguna platform. Selain mempromosikan produk dan tren, Tik-Tok juga berfungsi sebagai platform untuk mengedukasi konsumen tentang fashion. Pengguna berbagi wawasan tentang praktik fashion berkelanjutan, cara merawat pakaian, dan cara membedakan barang berkualitas dari barang tiruan. Hal ini telah berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran mengenai konsumsi yang bertanggung jawab dan mendukung praktik fashion yang etis.

Kolaborasi dengan Influencer Marketing

Budaya influencer di platform ini telah membuka jalan bagi kolaborasi antara merek fashion dan pembuat Tik-Tok. Influencer dengan pengikut kuat di bidang fashion seringkali bekerja sama dengan merek untuk mempromosikan koleksi baru atau mendukung produk mereka. Strategi pemasaran influencer ini terbukti efektif menjangkau demografi muda yang paham teknologi yang mendominasi Tik-Tok. Banyak influencer micro, macro hingga mega influencer yang digunakan brand fashion untuk menarik perhatian masyarakat Indonesia.

Kesimpulannya, TikTok tidak dapat disangkal telah mentransformasi industri fashion di Indonesia. Hal ini telah mendemokratisasi fashion, menyoroti bakat lokal, mendorong tren, dan memberikan pengalaman berbelanja yang lebih menarik dengan diskon dan promo yang lebih menarik. Dalam survei digital dari Telkomsel, tSurvey.id pada tahun 2022, mengungkapkan bahwa produk yang sering dibeli oleh masyarakat Indonesia di Tik-Tok Shop adalah produk Fashion yang mencapai 75%. Meskipun saat ini Tik-Tok shop di Indonesia telah ditutup, namun perkembangan fashion yang terjadi di Tik-Tok masih menjadi tren yang menarik di Indonesia

Seiring dengan terus berkembangnya Tik-Tok, pengaruhnya terhadap dunia fashion kemungkinan besar akan semakin besar, menjadikannya alat yang penting bagi siapa pun yang terlibat dalam industri ini, mulai dari desainer dan merek hingga penggemar dan konsumen fashion. Namun, penting untuk menggunakan pengaruh ini secara bertanggung jawab untuk memastikan masa depan fashion yang lebih berkelanjutan dan beretika.

Penulis

Nyimas Gabriella Dwi Gensi

MMTek – Technology Management

Baca Juga
Tinggalkan komen