Logo

Pemuda Pancasila Kota Bengkulu Kecam Aksi Teror Surabaya

BENGKULU – Aksi terorisme di Surabaya mendapat kecaman dari berbagai pihak, tak terkecuali dari Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Kota Bengkulu. Aksi ini dinilai tidak mencerminkan rasa kemanusiaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Para pelaku teror dianggap telah merusak tatanan bernegara di Indonesia.

“Tindakan teroris bertentangan dengan Pancasila, bertentangan dengan UUD 1945, bertentangan dengan semangat KEBHINEKAAN dan bertentangan dengan nilai–nilai kemanusiaan universal,” tegas ketua MPC PP Kota Bengkulu, Erlan Oktriandi, Senin (14/5/2018).

Sebelumnya, teror bom mengguncang Surabaya pada Minggu (13/5). Tiga buah gereja dikejutkan dengan aksi bom bunuh diri yang diduga dilakukan oleh satu keluarga. Kejadian ini menyebabkan korban luka dan beberapa orang meregang nyawa termasuk pelaku.

Aksi ini, kata Erlan, tentunya menjadi pukulan telak bagi NKRI yang berideologi Pancasila. Tindakan radikal dikhawatirkan dapat memicu provokasi dan imej negatif, baik bagi bangsa maupun umat islam. Untuk itu, peranan OKP maupun kelompok masyarakat lainnya diharapkan dapat menjadi tembok awal dalam memberantas aksi yang tidak beradab ini.

“Siapapun yang akan mengganti NKRI dan menggantikan Ideologi Pancasila, Kami Pastikan Pemuda Pancasila Kota Bengukulu akan berada paling depan,” sampainya.

Sebagai bentuk empati, lanjut Erlan, ia berharap publik Indonesia tidak ikut serta dalam menyebarkan foto-foto korban ledakan. Sebab, katanya, hal ini akan menimbulkan ketakutan massal sehingga tujuan dari aksi teror tersebut akan tercapai.

“Foto korban tragedi BOM jangan diseberluaskan. Masyarakat harus cerdas dalam bermedia sosial. Menyebarkan video atau korban teror sama saja dengan menebarkan ketakutan,” demikian Erlan.