Logo

Pembangunan Rel 148,7 Km Kuras Dana Rp11 Triliun

KOTA BENGKULU, bengkulunews.co.id – Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan, pembangunan mega proyek rel kereta api, yang akan dibangun sepanjang 148,7 km, menelan dana kurang lebih Rp11 Triliun.

”Dana tersebut murni kita hadirkan dari investor. Dalam hal ini, PT. Trans Rentang Nusantara,” kata Rohidin, saat diwawancarai usai penandatanganan MoU antara Pemprov Bengkulu dan Pelindo serta PT. Trans Tentang Nusantara, Selasa (1/8/2017).

Pembangunan ini dilakukan, sampai Rohidin, untuk memperbaiki taraf ekonomi masyarakat Bengkulu, sehingga masyarakat lebih muda dalam akomodasi hasil buminya.

”Selain rel disini juga akan dibangun kawasan industri, yang saya pikir kehidupan ekonomi akan semakin membaik,” jelas Rohidin.

MoU ini pula, lanjut Rohidin, akan disepakati antara Pemprov Bengkulu dan PT. Pelindo II Bengkulu, terkait pembangunan kawasan industri, yang akan dibangun diatas lahan seluas sekira 1.200 hektare (Ha) di area pulau baai Bengkulu.

”Kereta api dan pelabuhan, adalah motor penggerak utama untuk perekonomian Bengkulu. Jika ini terealisasi akan berdampak besar pada perkembangan perekonomian bengkulu,” beber Rohidin.

Hal tersebut dibenarkan, Direktur utama PT. Trans Rentang Nusantara, Indra Jaya Putra Yanuar. Pihaknya akan berinvestasi sebesar Rp 11 Triliun dalam pengerjaan pembangunan mega proyek ini.

”Pembangunan ini akan menghabiskan dana senilai Rp11 Triliun. Kemungkinan akan dimulai pada pertengahan tahun depan dan selesai pada tahun 2021 mendatang,” ujar Indra.

Namun, untuk memperlancar proses pengerjaannya, Indra berharap, mendapatkan suport dari Pemda dan Pemkab serta stackholder terkait, pembebasan lahan serta Amdal dan izin pakai hutan karena ini akan melintasi hutan lindung.

”Pembangunan sepanjang 148,7 km tersebut, akan dibangun jalur dari Kota padang melintasi Lebong, Kepahiang, Seluma hingga Bengkulu dengan akan membuat terowongan sepanjang 900 meter,” harap Indra.

Sementara itu, General Manager (GM) PT. Pelindo II Bengkulu, Drajat Sulistyo mengatakan, selain yang diteangkan diatas pihaknya akan membangun beberapa terminal yakni terminal batu bara, terminal CVO, terminal penumpang serta kawasan industri yang diperkirakan akan menghabiskan dana sekitar Rp600 Miliar.

”Saya kira ini dapat sinergi dengan adanya kereta, pelabuhan yang akan bertaraf nasional serta daerah kawasan industri, maka kami optimis secara tidak langsung akan berdampak pada ekonomi masyarakat Bengkulu,” kata Drajat.

”Dengan dukungan dari berbagai pihak dan kerja sama dengan beberapa stakholder terkait, maka sudah kita pastikan Bengkulu akan mengejar ketertinggalannya dengan provinsi lain di Indonesia,” demikian Drajat.