Bengkulu News

Mau Liat Produk Kreatif dari Olahan Sampah? Cek ke Sini

BENGKULU - Bank sampah Betandang merupakan salah satu ekonomi kreatif yang berada di kelurahan Pondok Besi Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu.


Ketua Bank Sampah Betandang, Minarni mengatakan awal mula adanya bank sampah ini dicetuskan pertama kali pada tahun 2020 oleh seorang pemuda kreatif yang melihat lingkungan sekitar kotor dan banyak sampah.


"Ide bank sampah bertandang ini pertama kali dari seorang anak muda yang kreatif. Ia melihat langsung ke lapangan terkait banyaknya sampah, kemudian sempat vakum karena pandemi," katanya saat diwawancarai Bengkulunews.co.id,Rabu (15/11/2023).


Meskipun sempat vakum pada awal pandemi, masyarakat kelurahan pondok besi memilih bangkit pada Februari 2021 karena melihat lingkungan sekitar yang tidak efektif.


"Melihat lingkungan yang penuh dengan sampah, akhirnya kami dan teman-teman berinisiatif menjadikan sampah ini ada nilai ekonomisnya, nah dari sinilah mereka menjual produk-produknya," ungkapnya


Sampah yang digunakan merupakan sampah organik dan anorganik, sampah organik diolah menjadi pupuk atau media tanam sedangkan sampah anorganik diolah menjadi sebuah produk yang menghasilkan nilai.


"Produk yang dihasilkan seperti pot dari pampers, tutup botol diolah menjadi tas, kantong kresek kita jadikan bunga, plastik kemasan dijadikan tempat tisu, dompet dan tas, sedangkan sampah organik seperti kulit buah segar kita jadikan sampo ekoenzim," jelasnya.


Produk dari bank sampah ini dijual dengan harga 15 ribu sampai dengan 300 ribu sesuai dengan kualitas dan tingkat kesulitan pengerjaan


"Untuk harganya macam-macam  paling tinggi itu 300 ribu dan kita biasnya mengikuti pameran atau event yang diadakan oleh pemerintah," ujarnya.


Ia berharap kedepanya bank sampah betandang ini memiliki tempat penampungan agar bisa diproduksi dan dijual dimanapun.


"Semoga teman-teman tidak hanya jadi pengepul tetapi bisa mengolah semua produk baik organik maupun anorganik dan saya juga berharap semoga sampah yang diolah ini ada tempat penampungannya," tutupnya.


https://www.youtube.com/watch?v=vPKs7L1A0ag&t=119s