
KOTA BENGKULU, bengkulutengah.co.id – Keberadaan pengamen di lokasi objek wisata Pantai Panjang, Kota Bengkulu perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.
Setiap hari menjelang sore, gerombolan pemuda dengan dandanan kumal datang dan bernyanyi dihadapan para pengunjung. Ada yang simpati ada pula yang malah merasa terganggu dengan kehadiran mereka.
Contohnya Alek, Pemuda asal kelurahan Pagar dewa mengaku terusik dengan keberadaan para penyanyi jalanan ini.
“Ya terganggu juga, soalnya mereka banyak, gak mungkin kita kasih satu-satu,” ucap Alek.
Tak berbeda dengan Alek, pengunjung lain yang bernama Aulia juga mengeluhkan hal yang sama.
Menurutnya, para pengamen tersebut kadang bertindak kasar dan memaksa untuk dibayar.
“Kadang mereka maksa untuk dikasih uang, bentak-bentak, terus ngomong kasar,” kata Aulia.
Sementara itu, penuturan para pedagang yang berjualan di tempat tersebut, sebagian dari pengamen ini bukanlah orang yang mengalami kesulitan ekonomi, mereka bahkan berasal dari keluarga berada, sekolah dan memiliki kehidupan yang normal seperti anak-anak biasanya.
Namun, pengaruh tekhnologi serta pergaulan hidup yang salah membuat mereka terpaksa mencari tambahan uang jajan di luar rumah.
“Sebagian orang tuanya kaya, mereka ngamen cuma untuk maen game online.” ungkap Bram, pedagang yang berjualan di objek wisata Pantai Panjang.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!