Bengkulu News #KitoNian

Istri Tewas, Suami Akhiri Hidupnya Minum Racun Cair

Bengkulu Tengah – Warga Dusun II Desa Kampung Tengah Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah, Sabtu (7/9/19) ba’da maghrib sekitar pukul 19.30 WIB, dihebohkan dengan peristiwa pembunuhan. Korban DL (30) dibunuh oleh RZ (33) yang merupakan suami korban mengunakan Badik (Parang, Red) dibagian perut atas sebelah kanan, hingga tembus.

Setelah melakukan tindakan pembunuhan, pelaku berupaya melakukan tindakan bunuh diri, dengan cara meminum racun cair.

Sampai dengan berita ini diturunkan, belum dikatahui apa motif pelaku tega menghabisi nyawa istrinya sendiri.

Sebelum terjadinya peristiwa pebunuhan tersebut. Diduga kuat korban dan pelaku sempat cek-cok mulut.

Dari data yang dihimpun bengkulunews.co.id di lapangan Minggu (8/9/19), berdasarkan informasi dari seorang warga desa yang saat itu berada di tempat kejadian perkara (TKP) Andreas Basuki bersama dengan beberapa Warga Desa Kapung Tengah, yang berada tidak jauh dari TKP. Dia mengatakan sempat mendengar suara teriakan.

Kemudian salah seoarang warga berlari kearah lokasi teriakan, disusul oleh beberapa orang warga desa lainnya.

“Saya bersama teman-teman lagi duduk dirumah kakak yang berada tidak jauh dari TKP untuk membahas persoalan pemilihan anggota BPD Desa Kampung Tengah. Lagi asik diskusi tiba-tiba terdengar suara teriakan minta tolong. Sontak keponakaan saya Dimas langsung berlari ke lokasi teriakan tersebut. Kemudian saya bersama 2 orang warga ikut menyusul Dimas kelokasi teriakan. Setibanya di TKP korban telah tergeletak di tepi jalan dalam kondisi tertelungkup,” ujar Adreas Basuki.

Lebih lanjut diceritakannya, saat pertama kali tiba dan melihat korban tergeletak di pinggir jalan desa, diduga kondisinya saat itu masih bernyawa. Awalnya kita tidak berani membalikan tubuh korban.

Akhirnya warga yang berada di lokasi memberanikan untuk membalikan tubuh korban. Setelah menghubungi Kapolsek Pondok Kelapa serta ambulance Pukesmas Desa Pekik Nyaring untuk meminta bantuan medis.

“Setelah saya menelpon Kapolsek serta minta bantuan ambulance ke Puskemas Desa Pekik Nyaring. Kami bersama 3 orang warga masuk kedalam medengar teriakan pelaku minta tolong. Setibanya di dalam kamar melihat pelaku tergeletak memakai jaket, dengan kondisi sekarat dan mengelurkan busa di bagian mulutnya,” jelas Adreas saat ditemui di kediamannya.

Dikatakan Adreas Basuki, dia bersama dengan warga yang ingin menyelamatkan pelaku, sempat berkomunikasi dengan pelaku. Dia (pelaku, red) sempat mengatakan bahwa terlebih dahulu di tusuk dengan benda tajam di bagian perut sebelah kanannya.

“Saya bersama warga sempat bertanya ke pelaku. Menanyakan prihal kejadian ke pada pelaku. Pelaku yang saat itu masih hidup, sempat berbicara mengatakan bahwa korban terlebih dahulu menusuknya”, cerita Adreas Basuki.

Pihak Kepolisin Sektor Pondok Kelapa serta paramedis yang mengunakan ambulance juga tiba setelah mendapat laporan dari masyarakat langsung kelokasi kejadian, serta melakukan olah TKP.

Nyawa pelaku tidak sempat mendapatkan pertolongan. Pelaku menghembuskan nyawanya saat berada dalam ambulance, dalam perjalanan menuju Puskemas Induk yang ada di Desa Pekik Nyaring.

Jasad pelaku Minggu dini hari, langsung dibawa oleh pihak keluarga ke wilayah Lintang Pat Lawang Sumatera Selatan. Sedangkan korban malam itu juga disemayamkan di rumah orang tuanya yang beda di Desa Talang Panjang Kecamatan Bang Haji Kabupaten Bengkulu Tengah.

Kapolres Bengkulu Utara AKBP Ariefaldi Warganegara, SH, S.I.K, MM melalui Kapolsek Pondok Kelapa Iptu Budimansyah membenarkan adanya kejadian tersebut. Saat ini pihak Polsek Pondok Kelapa masih mendalami peristiawa pembunuhan ini. Barang bukti berupa Badik telah diamankan oleh pihak Polsek Pondok Kelapa sebagai barang bukti

“Untuk motif pembunuhan masih belum diketahui, kita masih melakukan penyelidikan. Saat ini anggota telah melakukan olah TKP serta mencari bukti dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi,” jelas Kapolres melalui Kapolsek Pondok Kelapa.

Reporter : Yudi Arisandi

Baca Juga
Tinggalkan komen