Logo

HMI Bandar Lampung, Kecam Sikap Represif Polisi Bengkulu

BENGKULU – Aksi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Bengkulu yang berujung baku hantam dengan aparat kepolisian, pada Selasa (18/9) kemarin, menuai ancaman dan kecaman dari berbagai pihak, salah satunya HMI Provinsi Bandar Lampung. Pernyataan sikap tersebut, disebar melalui pesan whatsapp yang diterima jurnalis Provinsi Bengkulu sekira pukul 16.20 WIB sore ini.

Dalam pernyataannya, HMI Bandar Lampung melalui Kabid PTKP HMI Bandar Lampung Riski Tuan Abda’u menjelaskan, dihari yang sama HMI Lampung juga menggelar aksi di depan gedung DPRD Lampung, namun mereka mendapat kabar bahwa saudara mereka HMI Bengkulu mendapatkan perlakuan yang tidak wajar dari kepolisian Bengkulu, sehingga menyebabkan puluhan saudara mereka ditahan oleh kepolisian, diseret-seret, hingga ada yang terluka.

“Tindakan tersebut sangat menciderai konstitusi negara yang harusnya dipatuhi oleh seluruh rakyat Indonesia, yaitu “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”,” demikian isi pesan singkat tersebut.

Maka dari itu, HMI Bandar Lampung mendesak agar Kapolri mencopot jabatan Kapolda Bengkulu secepatnya, karena dinilai tidak mampu memimpin dan merangkul aparatnya.

“HMI Cabang Bandar Lampung mendesak Kapolri harus mencopot Kapolda Bengkulu karena tidak mampu menjaga anggotanya hingga terjadi tindakan yang melunturkan asas-asas kemanusiaan”, urai pesan singkat itu.

Menanggapi hal tersebut, Ketua HMI Bandar Lampung, Husni Mubarak kepada jurnalis bengkulunews, menyampaikan rasa prihatin dirinya terhadap keluarga mereka di Bengkulu, dirinya juga memberikan semangat untuk HMI Bengkulu agar terus berjuang, walaupun yang dilalui sangat terasa pahit.

“Buat saudara saya di Bengkulu jangan pernah menyerah sekalipun susah, letih dan sakit, karena rasa itu menunjukkan kita berjuang,” pungkasnya.