Logo

Gerakan Muslimah Bengkulu Protes Puisi Kontroversial Sukmawati

Gerakan Muslimah Bengkulu

Gerakan Muslimah Bengkulu

KOTA BENGKULU – Belasan massa dari Barisan Muda Partai Amanat Nasional(BM-PAN), Wahana Muda Indonesia Bengkulu (WMI), Perempuan Penegak Nasional Bengkulu (PUAN), Prima- DMI Bengkulu yang tergabung dalam gerakan Muslimah Bengkulu, Senin (9/3/2018) menggelar aksi damai di Simpang Lima Ratu Samban Kota Bengkulu.

Dalam aksinya, massa mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus dugaan penistaan agama yang diduga dilakukan Sukmawati Soekarnoputri dalam puisinya yang menjadi pro-kontra dikalangan masyarakat.

“Kami mendesak aparat memberikan perlakuan hukum berkeadilan dan setara agar setiap pelaku penghujat kebencian dapat diproses seusai dengan hukum yang berlaku sesuai dengan surat edaran Polri No 6 Tahun 2015 tentang ujaran kebencian,” ujar Kordinator Aksi Hernita Anggraini

Kemudian, dirinya menegaskan bahwa cadar dan Adzan merupakan bagian dari syari’at islam, terlebih agar tidak menyerang dan menunjukan ketidaksukaan kepada ajaran Islam.

“Kami khawatir akibatnya menimbulkan gesekan dan konflik sosial yang membahayakan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” tegasnya.

Sementara itu, kata Hernita, puisi yang dibacakan Sukmawati tersebut dianggap kontroversial dengan membandingkan Konde dengan Cadar, dan Kidung dengan Adzan.

“Disinyalir Sukmawati ini lupa, terlebih ayahnya adalah orang berjiwa besar, yang dengan takbirnya memerdekakan bangsa ini,” pungkasnya.

Disisi lain, lanjut Hernita pihaknya mengajak umat Islam untuk memperkuat barisan, Ukhuwah dan bersiap siaga dalam menyikapi persoalan tersebut.

“Semoga umat Islam seluruh Indonesia tetap tenang, barang siapa yang menolong agama Allah maka Allah akan menolongnya,” tutup Hernita.