Bengkulu News #KitoNian

Gen Z Selalu Dibilang Lemah dalam Mentalitas, Benarkah?

Ilustrasi Gen Z. Foto,Cindy/BN.

Generasi Z yang merupakan kelahiran tahun 1997 hingga 2021. Generasi ini merupakan peralihan Milenial dengan teknologi yang semakin berkembang, juga merupakan keturunan Generasi X dan Milenial.

Para Gen Z dianggap memiliki mental yang lebih lemah, baik dari segi sosial, pekerjaan maupun pendidikan. Hal tersebut di karenakan beberapa faktor seperti adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi. Mereka akan lebih mudah tersinggung jika ditegur, bahkan banyak menuntut sesuatu karena Gen Z meminta kebebasan dalam segala aspek.

Pada dasarnya sifat tersebut difaktori adanya perkembangan teknologi yang pesat dalam pertumbuhan Gen Z. Mereka telah disuguhkan teknologi bahkan saat berada dalam kandungan, sehingga apapun yang dilakukan selalu berkaitan dengan hal tersebut.

Generasi Z dianggap lebih suka melakukan segala sesuatu lewat teknologi, mereka lebih memilih menghabiskan waktu bermain games maupun scroll sosial media.

Apa lagi setiap permasalahan saat ini diselesaikan dengan teknologi, contohnya ketika anak Gen Z ditegur guru maka hal tersebut diviralkan. Padahal teguran tersebut untuk membina dan membimbing sikap gen Z.

Oleh karena itu generasi Z merasa dilindungi dan tidak ada yang boleh menyakiti mereka, jika mereka ditegur maupun dimarahi maka Gen Z merasa paling tersakiti.

Termasuk di dunia kerja, jika mereka mendapat tekanan maka mereka merasa hal tersebut akan merusak mentalnya. Sikap sopan mereka juga akan semakin berkurang, karena Gen Z merasa apa yang dilakukan benar dan selalu santai.

Adanya perkembangan teknologi membuat Gen Z semakin malas untuk melakukan segala sesuatu salah satunya bekerja. Sikap inisiatifnya berkurang sehingga membuat mental mereka lemas, sehingga seiring berkembangnya teknologi sangat berpengaruh buruk bagi mentalisat gen Z jika tidak dipergunakandengan baik dan benar.

Baca Juga
Tinggalkan komen