DPRD Kota Bengkulu Tinjau Rumah Sakit Tino Galo yang Belum Optimal

Handi Handi
DPRD Kota Bengkulu Tinjau Rumah Sakit Tino Galo yang Belum Optimal

BENGKULU – Panitia Khusus (Pansus) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu melakukan kunjungan kerja ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu. Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan evaluasi serta koordinasi terkait pelayanan kesehatan di Kota Bengkulu, khususnya mengenai operasional Rumah Sakit Tino Galo (RSTG) yang dinilai masih belum optimal.

Anggota DPRD Kota Bengkulu, Edi Hariyanto, mengungkapkan bahwa jumlah kunjungan pasien ke Rumah Sakit Tino Galo masih sangat rendah dan belum sesuai dengan harapan masyarakat maupun pemerintah daerah.

“Untuk RSTG, memang sejauh ini tingkat kunjungan pasien masih sangat rendah dan belum menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hal ini tentu menjadi perhatian kita bersama, mengingat rumah sakit ini dibangun untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat,” kata Edi, Kamis (17/04/2025).

Edi juga mengungkapkan bahwa rendahnya kunjungan pasien disebabkan belum adanya kerja sama dengan pihak BPJS.

“Ada beberapa item yang menjadi catatan BPJS yang belum terpenuhi. Ke depannya akan diprioritaskan oleh Dinas Kesehatan,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani, menyampaikan bahwa pihaknya akan melengkapi RSTG agar dapat segera bekerja sama dengan BPJS.

“Semua syarat yang kekurangan kemarin sudah kita penuhi,” ungkap Joni.

Dengan kelengkapan syarat tersebut, Joni meyakinkan bahwa dalam bulan ini RSTG akan dapat langsung bekerja sama dengan BPJS agar masyarakat bisa leluasa menikmati fasilitas yang tersedia.

“Masyarakat bisa leluasa menikmati fasilitas yang ada di Rumah Sakit Tino Galo,” tambahnya.

Selain RSTG, Joni juga menyampaikan bahwa peningkatan fasilitas puskesmas akan dilakukan secara bertahap untuk masyarakat Kota Bengkulu.

“Termasuk juga Puskesmas di Kampung Bali yang tahun ini sudah dianggarkan. Sekarang sedang dalam tahap pemantapan perencanaan atau persiapan lelang,” tegasnya.

Dengan adanya anggaran tersebut, Joni menuturkan bahwa pihaknya hanya tinggal menunggu proses pelelangan untuk melanjutkan Puskesmas di Kampung Bali.

“Sehingga puskesmas yang lama bisa pindah ke tempat yang baru,” singkatnya.