Logo

Desa Purbosari Seluma Akan Dijadikan Sentra Gula Merah

Wakil Ketua II DPRD Seluma Okti Fitriani (kanan, kemeja biru motif) sedang berbincang dengan ibu pengerajin gula aren

SELUMA, bengkulunews.co.id – Desa Purbosari Kecamatan Seluma Selatan Kabupaten Seluma mempunyai potensi untuk dijadikan pusat produksi olahan gula merah, karena setiap hari hampir satu ton warga di desa itu dapat menyuling air nira sebagai bahan baku utama pembuatan gula merah.

Menurut Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Seluma, Okti Fitriani, saat ini telah terbentuk kelompok yang beranggotakan para ibu rumah tangga yang sudah memulai pengolahan gula merah menjadi gulang sarang semut dengan barbagai variasi rasa.

“Tetapi produksinya masih terbatas karena terkendala dengan pemasaran, sehingga kita akan berusaha membantu,” kata Okti, Selasa (11/4/2017).

Bantuan yang akan diberi berupa pelatihan pengolahan gula yang bekerjasama dengan pihak terkait. Serta akan menyalurkan pemasaran melewati koperasi Garuda Yasa dan mencoba promosi pada beberapa rekan.

Dikatakanya lagi, bahwa yang tidak kalah pentingnya adalah jangan sampai air nira diolah menjadi minuman tuak, yang bila dikonsmusi berlebih akan menimbulkan efek negatif bagi penggunanya.

Selain itu dapat memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga, karena pasaran gula merah dan olahanya sangat menjajikan.

Sementara itu, ketua kelompok pengerajin gula merah Uci Kurniati didampingi Ketua Bidang Usaha, Ismadiah mengatakan bahwa dalam sehari bisa memproduksi hingga 15 kilo gula semut dengan tiga varian rasa yaitu, original, rasa serai dan jahe.

Gula sarang semut dikemas dalam plastik kemasan 200 gram, untuk rasa original dijual Rp.10.000 sedangkan rasa jahe dan serai masing-masing Rp.15.000. Saat ini pasaran baru sebatas mengikuti pameran dari dinas terkait dan pesanan dari sebanyak 20 kilo saja.

“Ditargetkan agar bisa menembus supermarket atau minimarket serta hotel di Bengkulu, tetapi belum ada jalur untuk menjual kesana. Diharapkan dapat dibantu agar pasaran lebih lancar,” tutup Ismadiah.