Logo

Dana Sebesar Rp175 Miliar Belum Terserap

Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Provinsi Bengkulu, Kusnadi

KOTA BENGKULU, bengkulunews.co.id – Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Provinsi Bengkulu, Kusnadi mengklaim, saat ini pihaknya telah menyelesaikan proses lelang sebanyak 162 paket proyek dari 297 paket atau sekitar 60 persen.

”Total paket lelang kita 297 paket dan telah kita lakukan proses lelangnya sebanyak 162 paket,” kata Kusnadi, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (26/7/2017).

Proses lelang ini, sampai Kusnadi, terbilang cepat dibanding satu bulan yang lalu yang masih diangka 20 persen.

”Ini adalah perintah dari bapak Plt. Gubernur yang menginstruksikan, agar paket yang masuk segera dilelang dan segera dikembalikan ke OPD masing-masing dan segera dilaksanakan Kontrak, dikerjakan dan diawasi,” jelas Kusnadi.

Untuk sejumlah paket tersebut, sampai Kusnadi, total keseluruhannya bernilai Rp871,28 miliar, sedangkan yang belum terserap sekitar Rp175,422 miliar dari sisa 135 paket yang belum memenuhi proses lelang atau sekitar 40 persen.

”Paket lelang tersebut berupa lelang pengadaan barang, konstruksi dan pengadaan jasa lainnya,” terang Kusnadi.

Diakui Kusnadi, lambannya proses pelelangan ini disebabkan oleh beberapa beberapa dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yang hingga saat ini masih belum menyerahkan berkas untuk dilakukan proses lelang.

”Diantaranya, Dinas PUPR sebanyak 50 paket, Dinas Pendidikan 17 paket, Dinas Kesehatan 4 paket, RSKJ 3 paket, DKP 8 paket 3 paket, Dispora 5 paket, Dinas TPHP 6 paket dan RSMY sebanyak 8 paket yang belum menyerahkan berkas untuk dilakukan proses lelang,” beber Kusnadi.

Meski demikian, Kusnadi mengakui, terdapat 3 paket proyek yang telah dilakukan proses lelang, namun hingga saat ini belum mendapatkan pemenangnya dengan kata lain gagal lelang.

”Diantaranya 2 paket proyek perbaikan jalan tabeak Dipoa dan perbaikan jalan di desa buni di Kabupaten Lebong serta pembangunan muara sahung air tembok batas Sumsel di kabupaten kaur dikarenakan belum ada penawar dari kontraktor dengan nilai mencapai Rp7,496 miliar,” pungkas Kusnadi.