Logo

BNPB Latih Fasilitator Desa Tangguh Bencana Wilayah 1

BPNBP Latih Fasilitator Desa Tangguh Bencana Wilayah 1. Foto, Cindy/BN

BPNBP Latih Fasilitator Desa Tangguh Bencana Wilayah 1. Foto, Cindy/BN

BENGKULU – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar pelatihan fasilitator kelurahan/desa program penguatan ketangguhan masyarakat wilayah satu, Kamis (14/09/23) sore.

Analis onitoring evaluasi dan pelaporan di Direktorat Kesiapsiagaan BNPB, Rizky Juliansyah menururkan tujuan dari pelatihan tersebut adalah untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi fasilitator sebelum disebar luaskan kemasyarkat.

“Jadi Destana inikan program untuk peningkatan ketangguhan masyarakat, bagaimana kita mau turun ke desa kalau orang-orangnya tidak ada yang tinggal disitu. Oleh karena itu kita latihlah fasilitator desa ini, mereka nantinya menyebarkan informasi yang dibagikan dalam pelatihan ini,” kata Rizky pada Bengkulunews.co.id .

Adapun materi yang dipelajari sebanyak 20 indikator dari enam kategori, mulai dari legislasi, perencanaan, kelembagaan, pengembangan, pendanaan kapasitas hingga penyelenggaraan penanggulangan bencana.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu, Jaduliwan juga menambahkan dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih kepada para fasilitator dan nantinya hal tersebut tidak hanya dilakukan di beberapa desa/kelurahan saja namun hingga seluruh titik di Provinsi Bengkulu.

“Kita berharap pemerintah pusat dapat menambahkan titik-titik Destana tersebut. Kemudian saya juga berterimakasih kepada fasilitator nasional, penyelenggara dan kawan-kawan BPBD yang terlibat juga media. Karena kita ini mau meningkatkan kemampuan lapangan tim lapangan penanggulangan bencana,” lanjutnya.

Selain itu Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota, Will Hopi meminta seluruh anggota fasilitator dapat bekerja secara maksimal. Supaya nantinya masyarakat Bengkulu, benar-benar bisa tangguh dalam menghadapi bencana.

Mengingat Bengkulu meruoakan daerah rawan bencana, sehingga dengan adanya pelatihan ini dapat memanimalisir korban jiwa.

“Sehingga kami sangat berharap banyak pada para fasilitator, agar belajar dengan sungguh-sungguh. Sehingga bisa menyampaikan apa yang harus di informasikan kepada masyarakat. Kalau bisa jangan ada korban jiwa, karena kalau kehilangan harta sudah biasa dan masih bisa dicari,” tutup Will.