
Rumah Merianto yang rusak parah akibat gempa
BENGKULU – Kota Bengkulu kembali diguncang gempa bumi dengan magnitudo 6,3. Episentrum tercatat berada di 43 kilometer barat daya Bengkulu pada kedalaman 10 kilometer. Getaran kuat mengguncang kawasan tersebut, membangunkan warga dari tidur lelap mereka dan menciptakan kepanikan massal.
Salah satu warga terdampak, Merianto (37), yang tinggal di Perumahan Raflesia Asri, RT 50 RW 07, Kelurahan Betungan, Kecamatan Selebar, mengisahkan bagaimana momen itu menjadi kenangan yang tak terlupakan sepanjang hidupnya.
“Istri dan anak sudah di depan pintu, posisi juga sempit karena ada dua motor. Saat mau buka pintu, ternyata pintu tidak mau terbuka dan terkurung kami di dalam rumah ini yang sudah mulai runtuh. Sempat kepala, badan dan tangan terkena dari runtuhan batu bata dan lainnya. Jadi kami pasrah aja, tinggal nunggu gempanya berhenti. Saat berhenti kami langsung keluar rumah lewat bagian yang sudah hancur,” ujarnya.
Akibat tertimpa reruntuhan, Merianto mengalami luka di kepala dan tubuh, sementara pintu yang macet membuat mereka sekeluarga terkurung hingga akhirnya menyelamatkan diri melalui bagian rumah yang hancur. Ketika gempa mengguncang, warga lainnya turut berhamburan ke luar rumah, saling meneriakkan peringatan dan berkumpul di tepi jalan demi keselamatan.
“Seluruh warga juga sudah keluar rumah, dan di tepi jalan. Rata-rata semuanya sudah keluar,” tuturnya.
Menjelang pagi, warga segera mengevakuasi barang-barang berharga ke lokasi yang lebih aman. “Menjelang pagi kami langsung mengevakuasikan barang-barang yang ada di dalam rumah,” kata Merianto.
Menurutnya, kawasan tersebut memang kerap mengalami gempa, namun kali ini dampaknya jauh lebih parah. Rumah Merianto rusak total dan tak lagi bisa dihuni. Ia dan keluarganya kini harus mengungsi ke rumah kerabat atau tetangga.
“Saat ini, rumah sudah rusak total tidak bisa dihuni lagi, terpaksa untuk sementara mengungsi ke rumah tetangga atau kalau lama ke tempat saudara lain,” ujarnya.
Skala Kerusakan dan Respons Pemerintah
Data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah [BPBD] Kota Bengkulu menunjukkan, ada sekitar 174 rumah yang terdampak akibat gempa yang menimpah di Kota Bengkulu. Diantara 174 tersebut, dua bangunan masjid, dua bangunan sekolah, dan dua fasilitas umum atau gedung pemerintah.
“Data terakhir yang masuk dari kita itu ada 174. Dari 174 tersebut dikurang enam berarti 168 itu data rumah warga yang rusak. Serta untuk enam tersebut terdiri dari dua sekolah, dua fasilitas umum atau bangunan pemerintah, dua masjid,” kata Kepala BPBD Kota Bengkulu, Will Hopi.
Will juga meyampaikan, pihaknya telah membangun posko selama tujuh hari di daerah perumah Rafleisa Asri tersebut. Serta, pihaknya juga telah memberikan bantuan untuk warga yang terdampak.
“Yang kita kasih untuk sementara itu mie instan dan beras ditambah diposko itu nanti ada gula. Posko kita dirikan tujuh hari, untuk posko induknya berada di kantor, sedangkan untuk di daerah ini kita dirikan tenda pleton dan tenda keluarga,” bebernya.
Hingga saat ini, kata Will, pihaknya masih tetap menunggu dan berkoordinasi ke seluruh kecamatan untuk melakukan pendataan terhada warganya yang terdampak.
“Jadi bagi camat yang telah melaporkan, kita akan langusung tindaklanjuti. Dan memberikan bantuan untuk warga,” sambungnya.
Disamping itu, Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi mengungkapkan, Pemerintah Kota Bengkulu saat ini masih akan melakuka pendataan terhadap jumlah bangunan yang mengalami kerusakan berat, sedang hingga ringan.
“Masing-masing pemerintah provinsi dan juga kota memiliki anggaran tak terduga ataupun anggaran yang bisa digunakan ketika terjadinya bencana. Ini akan kami usulkan pemerintah pusat untuk menggunakan anggaran ini agar dapat disalurkan ke masyarakat. Terkait jumlah nilainya masih di hitung,” katanya.
Apabila ada warga atau korban gempa bumi yang tidak memiliki tempat tinggal akibat rumah yang rusak parah, Dedy mengarahkan untuk segera menemapat di gedung Balai Merah Putih yang akan disediakan tempat dari pemerintah.
“Kalau seandainya korban gempa bumi tidak memiliki tepat tinggal maka Balai Merah Putih dapat digunakan untuk masyarakat,” pesannya.
Rangkuman Dampak dan Penanganan
Data wilayah terdampak di Kelurahan Betungan:
RT 48: 40 rumah
RT 47: 18 rumah
RT 50: 42 rumah
RT 49: 38 rumah
RT 62: 3 rumah
RT 01: 1 rumah
RT 08: 1 rumah
RT 57: 3 rumah
RT 40: 2 rumah
RT 30: 4 rumah
Total: 152 rumah (sementara)
Korban Jiwa: Nihil
Estimasi kerusakan berat: 20 rumah
Lainnya: Kerusakan ringan hingga sedang
Lokasi terdampak:
Kecamatan Selebar – Kelurahan Betungan, Pagar Dewa
Kecamatan Gading Cempaka – Kelurahan Jalan Gedang
Kecamatan Teluk Segara – Kelurahan Pintu Batu
Kecamatan Singaran Pati – Kelurahan Jembatan Kecil, Lingkar Timur
Jumlah jiwa terdampak: 696
Bangunan terdampak:
2 sekolah
2 masjid
1 kantor camat
1 balai warga
169 rumah warga
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!