Logo

Bengkulu Rawan Likuifaksi? Ini Kata BMKG

BENGKULU – Prakirawan BMKG Fatmawati Soekarno Bengkulu, Anjasman mengatakan Bengkulu tidak masuk dalam zona likuifaksi, sebab belum ada penelitian lebih lanjut dari BMKG. Pemerintah sendiri kata Anjas belum ada yang meneliti hal tersebut, sehingga BMKG sendiri belum bisa banyak berkomentar karena belum memiliki data perihal likuifaksi itu.

“Sejauh ini belum ada penelitian mengenai likuifaksi, baik di Bengkulu maupun di Padang. Pihak pemerintah terkait belum ada yang melakukan penelitian seperti itu, jadi kita belum tau datanya bagaimana,” ujar Anjasman, pada Kamis (25/10).

Pernyataan Anjasman ini menjawab tulisan salah satu media yang menyebut Provinsi Bengkulu masuk dalam zona likuifaksi. Berita tersebut mewacanakan agar tiga ibu kota provinsi di pindahkan ke daerah lain karena rawan gempa dan likuifaksi, Bengkulu sebagai salah satu kota yang disebutkan.

Menurut Anjas, potensi bahaya Likuifaksi tidak hanya ada di tiga daerah tersebut, tetapi juga berpotensi didaerah lain yang berstatus rawan gempa. Seperti Aceh, Padang, Bengkulu, Yogyakarta, dan lain-lain. Namun belum penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.

“Kemungkinan itu ada, untuk setiap daerah rawan gempa itu berpotensi semua, tapi untuk tata ruang sendiri apakah ibu kota itu rawan likuifaksi kita belum ada datanya,” sambungnya.