Ahli Gizi Bengkulu Dukung Penuh Program MBG

Dwinka Kurniawan
Ahli Gizi Bengkulu Dukung Penuh Program MBG

BENGKULU Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bengkulu resmi diluncurkan pada 17 Februari 2025. Program ini telah diterapkan di 27 sekolah tingkat SD, SMP, dan sederajat dengan tujuan utama meningkatkan kualitas gizi siswa melalui penyediaan makanan sehat secara gratis.

Tak hanya berdampak pada kesehatan anak-anak, program ini juga dinilai mampu memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan sektor ekonomi lokal. Hal tersebut diungkapkan oleh Koordinator Gizi Rumah Sakit Ummi Bengkulu, Juliet Dito Yudasti, Amd.Gz.

“Saya sangat mendukung program ini. Dengan wilayah kita yang dekat pesisir, tentu yang harus diutamakan adalah sumber protein hewani. Program ini diharapkan dapat mengurangi angka stunting di Bengkulu sekaligus mendukung perekonomian masyarakat,” ujarnya, Rabu (19/02/2025).

Namun, lanjut Juliet Dito Yudasti, penerapan program ini masih menghadapi sejumlah tantangan, khususnya dalam memastikan pemenuhan standar gizi yang optimal.

Menurut Juliet, edukasi kepada keluarga sangat penting agar mereka memahami pentingnya konsumsi makanan dengan kandungan protein, karbohidrat, sayur, serta unsur gizi lainnya sesuai dengan konsep 4 Sehat 5 Sempurna.

Lebih lanjut, Juliet menyarankan agar pemerintah memastikan keseimbangan dalam menu MBG dengan menyediakan karbohidrat, protein, mineral, sayuran, serta buah-buahan sebagai pelengkap. Dengan komposisi yang tepat, program ini diharapkan mampu menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas.

Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas gizi anak-anak di Bengkulu.

Selain memberikan manfaat kesehatan, program ini juga berpotensi memberdayakan sektor ekonomi dengan melibatkan para petani dan nelayan lokal sebagai penyedia bahan pangan.

Dengan komitmen dan kerja sama berbagai pihak, MBG diharapkan dapat berjalan dengan optimal dan memberikan dampak jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat Bengkulu.

Penulis: Aisyah Ramadania

Mahasiswa Universitas Dehasen Bengkulu