SEB Wisuda 23 Penggerak Energi Muda, Pasang Sumber Energi Bersih di SMA Sint Carolus

Alwin Feraro
SEB Wisuda 23 Penggerak Energi Muda, Pasang Sumber Energi Bersih di SMA Sint Carolus

Wisuda 23 Penggerak Energi Muda

BENGKULU – Sekolah Energi Bersih Kanopi Hijau Indonesia mewisuda 23 orang penggerak energi muda, Senin (11/11/2024). Penggerak energi muda ini berasal dari sejumlah sekolah dan kampus seperti SMA Sint Carolus, SMAN 1 Kota Bengkulu, SMAN 4 Kota Bengkulu, SMAN 7 Kota Bengkulu, SMKN 2 Bengkulu, SMKN 3 Kota Bengkulu, SMAN 6 Kota Bengkulu, SMKS 15 Taruna Kota Bengkulu, MAN 1 Kota Bengkulu, SMP Sint Carolus, Jurusan Sosiologi Universitas Bengkulu dan Jurusan Sosiologi Universitas Muhammadiyah Bengkulu.

Sekolah energi bersih ini bertujuan untuk mengajak masyarakat menuntut negara agar segera beralih dari energi kotor batu bara ke energi bersih yang adi dan berkelanjutan. Dalam perjalanannya, program ini berhasil menghimpun kekuatan bersama dalam rangka menyuarakan hak rakyat atas masa depan yang lebih baik.

Hendra Ahmad Wijaya salah seorang anggota sekolah yang disebut Darma Darani ini menyatakan keterlibatan mereka dalam pendidikan ini adalah hal yang baru bagi mereka. Di sini peserta diajak untuk lebih terlibat, mulai dari penyusunan agenda hingga pelaksanaan kegiatan energi bersih.

“Selama ini sangatlah jarang dalam suatu program kami menjadi subyek dalam satu agenda, kami hanya dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan seremonial saja. Berbeda dengan Sekolah Energi Bersih, kami terlibat sejak mulai dari merencanakan, sampai dengan melaksanakan kegiatan, ini menarik,” ucapnya.

Dengan moto “Berkumpul, Belajar dan Berbuat, sekolah energi bersih memiliki sejumlah kegiatan seperti study trip, diskusi tematik, membuat event publik, menggalang dana publik dan kampanye. Kegiatan ini diakhiri dengan pemasangan sumber energi bersih di SMA Sint Carolus Bengkulu.

Manager Sekolah Energi Bersih Kanopi Hijau Indonesia menyatakan bahwa hal tersulit dalam melaksanakan program sekolah energi bersih adalah menyampaikan kepada publik untuk harus segera bergerak melawan krisis iklim. Apalagi ketika mengkampanyekan soal penutupan PLTU batu bara.

“Mungkin mereka takut atau mereka belum tahu secara pasti apa sebenarnya yang sedang terjadi dan mengancam keselamatan planet bumi ini,” kata Hosani.

Di sisi lain, Ketua Kanopi Hijau Indonesia, Ali Akbar mengaku berterimakasih atas pemasangan sumber energi bersih di SMA Sint Carolus Bengkulu. Menurutnya, pemasangan sumber energi ini merupakan salah satu cara untuk menyempaikan ke negara bahwa energi kotor harus segera distop.

“Melalui pemasangan ini sebenarnya kami ingin menyampaikan kepada negara, berhentilah bermain-main dengan krisis iklim, praktik energi kotor harus segera dihentikan,” kata Ali.

Ia mengatakan tindakan negara melalui agenda seperti co-firing atau mencampur bahan bakar PLTU batubara dengan bio massa, serta penggunaan teknologi seperti carbon capture strorage dan carbon capture utilities merupakan solusi palsu.

“Tidak ada jalan lain selain segera melakukan pensiun PLTU batubara secepatnya. Jika tidak kita semua akan mengalami dampak buruk berupa krisis pangan dan krisis air yang akan berdampak kepada krisis sosial,” ucapnya.

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!