Logo
Wali murid menolak pergantian Kepsek SDN 72 Kota Bengkulu

Wali Murid Tolak Kepsek SDN 72 Diganti, Khawatir Anak-anak Pungut Kotoran Sapi di Lapangan Lagi

BENGKULU – Puluhan wali murid dari SDN 72 melakukan aksi demo di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu, Rabu (20/09/2023). Wali murid yang didominasi ibu-ibu ini menolak pergantian Herli Marlina sebagai kepala sekolah SDN 72 ke kepala sekolah yang lama.

Perwakilan wali murid, Sri Rahayu membeberkan alasan kenapa para wali murid enggan kepsek tersebut diganti. Menurutnya, selama 1 tahun 6 bulan kepemimpinan Herli, SDN 72 mengalami sejumlah kemajuan.

“Kami protes menolak pergantian kepala sekolah, dari ibu Herli Marlina ke kepala sekolah yang lama. Yang kami pertanyakan kenapa kepala sekolah yang lama balik lagi, sementara kemajuan kepala sekolah kita yang baru ini sudah tampak sekali, kemajuannya pesat,” kata Sri.

Ia mengatakan, SDN 72 saat ini mengalami banyak perubahan. Diantaranya nilai raport nasional meningkat, lapangan sekolah bersih, dan ekstrakulikuler sekolah yang bertambah.

“Lapangan sudah tidak becek lagi, sehingga anak-anak kami tidak sibuk ambil kotoran sapi, baru belajar,” ungkap Sri.

Sri juga memuji Kepsek Herli sebagai orang yang dekat dengan murid. Herli disebut sering membantu dan kerap mengadakan kegiatan seni di sekolah.

“Dia merangkul wali murid sehingga kita bersatu, ia sangat “wellcome” kepada murid-murid, seperti yang tidak ada seragam ia beri dan juga yang tidak ada uang jajan pun ia kasih, di sekolah juga ada kegiatan pentas seni dan ekstra kulikuler, dan tidak ada atasan atau bawahan sama wali murid,” jelasnya.

Kabid Pembinaan dan pendidikan Dasar Diknas Kota Bengkulu, Deni Apriansyah menyampaikan, aspirasi dari sejumlah wali murid ini akan disampaikan ke pejabat tinggi hingga ke Wali Kota Bengkulu.

“Kita tampung dan ada musyawarah bersama sebagian wali murid, dan akan kita laporkan kepada kadis. Nanti pak kadis akan menindak lanjutinya ke pimpinan lebih tinggi,” katanya.

Deni menyebut, mutasi kepala sekolah itu adalah hal yang lumrah. Ia meminta kondisi ini tidak sampai menghambat kegiatan belajar mengajar di sekolah.

“Mutasi itu hal yang biasa. Tapi jangan sampai, untuk anak didik itu tetap sekolah. Jadi kita minta, walaupun itu aspirasi orang tua, kita minta anak untuk tetap sekolah,” ujar Deni.