Logo

Sara Jangan Dibawa ke Bengkulu

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Bengkulu, Prof Sirajuddin

KOTA BENGKULU, bengkulunews.co.id – Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Bengkulu, Prof Sirajuddin menegaskan, agar aktivitas politik yang menyinggung sara jangan dibawa ke Bengkulu.

Sirajuddin menyampaikan, isu sara merupakan komoditas politik yang sangat murah dan mudah digunakan, sehingga memungkinkan untuk digunakan pada pemilihan wali kota Bengkulu pada 2018.

”Kalau kita lihat sekarang belum,” kata Sirajuddin, Kamis (19/10/2017).

Sirajuddin menghimbau, agar aktor politik di Bengkulu, tidak menggunakan cara ini untuk mengalahkan pihak lain. Sebab, sampai Sirajuddin, isu ini rawan untuk memecah belah masyarakat. Ia pun menganggap isu ini merupakan isu murahan yang memiliki resiko besar.

”Harus ditepis masalah sara atau masalah-masalah rasis itu, karena itu sangat rawan untuk dijadikan alat pemecah belah,” sambung Sirajuddin.

Aktor politik, terang Sirajuddin, hendaknya memegang teguh asas Pancasila dan UUD 1945. Ia meminta, agar calon pemimpin yang akan bertarung pada pilwakot 2018 mendatang, benar-benar mengilhami demokrasi, sebagai alat untuk berkompetensi menghasilkan pemimpin yang baik.

”Bukan sekedar dijadikan ornamen setiap lima tahun. Tapi, tidak menghasilakn subtansi pemimpin yang berkualitas dan bisa melakukan perubahan. Jadi, siapapun dia, apapun sukunya itulah yang terbaik,” tutup Sirajuddin.