Logo

Rangkul OKP Tangani Dampak Covid-19, Gubernur Bengkulu Serahkan 583 Karung Beras

Bengkulu – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengajak mahasiswa yang tergabung dalam Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) mengambil peran dalam penanganan dampak maupun pencegahan virus corona atau Covid-19 di daerah itu.

“Pak Gubernur ajak kami ikut berperan dalam menanganan Covid-19. Baik dari sisi pencegahan ataupun penanggulangan dampak sosial,” kata Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Provinsi Bengkulu Ifansyah Putra usai menerima 583 karung beras bersama 6 OKP di markas GMKI Bengkulu, Sabtu, (25/4/20).

Menurutnya langkah yang diambil Gubernur Bengkulu ini sangat tepat. Pasalnya, pandemi global yang membuat situasi sosial ekonomi dan psikologis masyarakat berubah drastis. Tentunya harus ditangani dengan keterlibatan semua elemenn sesuai peran dan fungsinya di masyarakat.

“Pastinya kami siap. Salah satunya bantuan ini. Kita bantu pemprov untuk mendistribusikan pada mahasiswa terdampak langsung. Khususnya mahasiswa perantau yang bertahan tinggal di Bengkulu karena melaksanakan imbauan pemerintah,” ungkap dosen muda IAIN ini.

Bukan hanya itu, tambah Ifansyah, bahwa OKP siap bersinergi jika dibutuhkan lebih. Dia mengatakan pandemi global ini soal kemanusiaan. Maka memang harus bersama-sama dan membantu pemerintah agar wabah ini cepat berlalu.

Kandidat doktor termuda UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta ini pun mendokan agar bapak Gubernur Rohidin selalu diberi kesehatan lebih.

“Di saat-saat seperti ini, bukan hanya kita butuh motivasi dari orang tua, tapi kita juga wajib mendokan orang tua kita bersama yaitu bapak Gubernur Rohidin sehat dan diberi kekuatan hingga Covid-19 berlalu dari bumi Rafflesia,” tutup mantan Ketua Cabang PMII Bengkulu ini.

Untuk diketahui, 6 OKP yang dimaksud terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah (IMM), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).(rls/red)