

Rejang Lebong – Rencana ekspor Jeruk Gerga asal Kabupaten Rejang Lebong pada awal 2020, ke Singapura dan Kuwait, memiliki potensi mencapai Rp. 1,2 Miliar perbulan.
“Dalam satu kali pengiriman sekitar 20 ton perminggu dengan nilai sekitar Rp. 300 juta, dalam sebulan bisa empat kali ekspor,” kata Pemasok Jeruk/Dirut CV. Lukluk Agrobiz, Rico Romah Rio, Kamis (21/11/19).
Awalnya ekspor akan dilakukan tahun ini, tetapi musim kemarau beberapa waktu lalu mempengaruhi kualitas buah jeruk. Sedangkan sudah ada permintaan dari kedua negara itu.
Sedangkan permintaan pasar dalam negeri juga tinggi, saat ini sudah memasok jaringan supermarket Hypermart dan Carefour, serta pasar tradisional lainnya seperti di Jakarta, Surabaya dan Bandung, serta pasar di wilayah Provinsi Sumsel.
Jeruk Gerga berasal dari 600 hektar lahan perkebunan petani di Kawasan Kec. Sindang Dataran dan Bermani Ulu. Jeruk Gerga sendiri awalnya berasal dari Kabupaten Lebong, tetapi saat ini lebih banyak berkembang di Rejang Lebong. Untuk kualitas sendiri lebih bagus dan diminati yang ditanam di Rejang Lebong.
Rencana ekspor sendiri melalui pintu pelabuhan Tanjung Priuk di Jakarta, sehingga harus menambah ongkos transportasi dan perjalanan jauh menggunakan truk yang menggunakan pendingin.
“Kami juga kesulitan mendapatkan mesin sortir, karena dinegara tujuan harus ada keseragaman ukuran buah. Jika untuk satu truk saja membutuhkan dua hari pengepakan, apalagi untuk ekspor yang junlahnya banyak,” tutup Rico.
Penulis : Dedi Rasyid
Tidak ada komentar.