PMMI Susun Rencana Strategis, Salah Satunya Minta Setiap Daerah Perda Difabel

Handi Handi
PMMI Susun Rencana Strategis, Salah Satunya Minta Setiap Daerah Perda Difabel

BENGKULU – Ketua Organisasi Perkumpulan Mitra Masyarakat Inklusif (PMMI) Bengkulu, Irna Riza Yuliastuty, menyampaikan bahwa pihaknya menggelar Lokakarya Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Lembaga. Lokakarya ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas organisasi melalui program Gerakan Optimalisasi Organisasi Disabilitas (GOOD) yang didukung oleh SIGAB Indonesia dan CBM.

“Iya, ini salah satu kegiatan PMMI yang melibatkan seluruh elemen kelembagaan dan organisasi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana pencapaian yang telah diraih selama lima tahun sejak PMMI didirikan,” ujar Irna, Sabtu (25/01/2025).

Irna menjelaskan bahwa kegiatan ini juga merupakan langkah awal untuk menyusun program besar yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang.

“Renstra ini menjadi panduan besar bagi lembaga selama lima tahun ke depan. Dengan demikian, Renstra ini dapat dijadikan dasar untuk bekerja, mengevaluasi, dan menilai pencapaian organisasi,” jelasnya.

Menurut Irna, Renstra ini menargetkan terwujudnya visi PMMI, yaitu menciptakan masyarakat dan pembangunan inklusif yang adil serta demokratis.

“Harapannya, setelah Renstra ini selesai, langkah-langkah PMMI menjadi semakin fokus, terarah, dan terukur dalam mencapai visi lembaga,” tambahnya.

Irna juga menekankan pentingnya target-target yang telah disusun untuk dicapai setiap tahunnya.

“Setidaknya kami memiliki gambaran target yang ingin dicapai, sehingga setiap tahun dapat dilaksanakan secara terarah,” tutup Irna.

Lima Ruang Lingkup Program Strategis PMMI:

  1. Penguatan Internal PMMI secara Kelembagaan
    Mengembangkan kapasitas kelembagaan agar lebih profesional dan efektif.
  2. Penguatan Difabel dan Keluarga Difabel
    • Mengadakan pelatihan.
    • Memfasilitasi pihak ketiga untuk memberikan bantuan modal kepada UMKM difabel.
    • Memfasilitasi beasiswa bagi difabel melalui berbagai pihak, seperti universitas dan program CSR.
  3. Pemberdayaan Masyarakat Umum
    • Mendorong terbentuknya forum komunikasi inklusi lintas profesi.
    • Meningkatkan jumlah kelompok difabel di tingkat kelurahan/desa.
  4. Kebijakan Inklusif
    • Mengupayakan agar setiap kabupaten di Bengkulu memiliki perda difabel.
    • Mendorong aturan turunan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota sebagai tindak lanjut dari perda yang ada.
  5. Kelangsungan Lembaga
    • Menargetkan tiga produk unggulan yang menjadi ciri khas PMMI melalui Difabelpreneur Center MMI.