Logo

Nasib Ojek Pangkalan di Tengah Gempuran Ojol

Jeriyansah. Salah seorang tukang ojek pangkalan di Kota Bengkulu. Bertahan karena punya pelanggan tetap. Foto, Cindy/BN

Jeriyansah. Salah seorang tukang ojek pangkalan di Kota Bengkulu. Bertahan karena punya pelanggan tetap. Foto, Cindy/BN

KOTA BENGKULU – Maraknya ojek online memberi dampak pada ojek pangkalan. Mode transoprtasi yang dulunya menjadi andalan di setiap mulut gang ini kini perlahan mulai ditinggalkan.

Jeriansyah (42) tukang ojek pangkalan di Kota Bengkulu ini merasakan pengaruh dari adanya ojek online. Namun, baginya tidak masalah hingga sekarangpun ia masih eksis dalam perojekan.

“Terus terang dengan adanya ojek online ada pegaruhnya cuman bagi saya, saya tetap eksis walau pengaruhnya cukup terasa,” ucapnya pada bengkulunews.co.id, Kamis (13/01/22).

Untuk pendapatan sendiri Jeri merasakan penurunan yang cukup drastis, sekitar 35 persen sampai 40 persen semenjak adanya ojek online.

“Untuk penilaian pendapatan setelah adanya ojek online itu penurunan 35 persen sampai 40 persenlah gitu,” katanya

Jeri mengatakan ada juga beberapa teman dari ojek pengkolan yang sudah menjadi tukang ojek online, namun lain hal dengan Jeri. Ia tetap nyaman sebagai tukang ojek pengkolan karna sudah memiliki partner dengan toko yang ada di Pasar Minggu.

Dengan adanya komunikasi yang baik memudahkan Jeri untuk mendapatkan orderan mengantar-jemput barang milik toko maupun konsumen toko. Jadi dirinya masih bisa mendapatkan pendapatan dari hal ini.

“Bagi saya sendiri saya tidak ingin jadi ojek online karna juga saya sudah ada partner dengan toko yang ada di Pasar Minggu, ada komunikasi yang baik jadi bantu order barang antar jemput barang jadi tidak menghalangi saya mencari mata pencarian,” demikian Jeriansyah. (CW)