Berita Nasional dan Lokal #KitoNian

Mengenal Apa Itu Angpao dan Sejarahnya

Menjelang Tahun Baru Imlek ke 2574 Kongzili, orang cina maupun keturunan cina di Indonesia pasti sibuk mempersiapkan diri.

Berbagai hiasan dilengkapi di rumah. Tidak ketinggalan makanan untuk menjamu tamu, persiapan doa (sembayang) untuk tetua yang sudah meninggal dan paling yang paling penting angpao.

Tahun baru Imlek sendiri lebih dikenal dengan pembagian Angpao. Ini biasanya dibagikan ketika mendatangi sanak saudara.

Sejarah Angpao

Angpao merupakan amplop berisi sejumlah uang dan biasa diberikan lepada anak-anak juga anggota keluarga yang belum menikah maupun orang tua.

Pembagian Angpao biasanya dilakukan saat malam sebelum perayaan Imlek atau pagi hari setelah sembahyang di Vihara.

Tradisi ini pertama kali dilakukan pada Zaman sinasti Qin sekitar 221 SM hingga 206 SM. Kala itu orang tua di China, memberikan sebuat koin yang diikat dengan benang merah untuk dibagikan untuk anak-anak muda.

Angpao sendiri dikenal sebagai ya sui qian pada zaman dinasti Qin. Ya sui qian sendiri memiliki arti koin untuk mengusir roh jahat.

Koin yang diikat demgan benang merah, dipercaya dapat melindungi penerimanya dari penyakit dan kematian. Seiring berjalannya waktu ya sui qian, diganti dengan amplop merah.

Sejak saat itu ya sui qian ditulis dekgan frasa yā suì qián dan homofon untuk suì yang berarti “usia tua” sebagai ganti dari makna “roh jahat”.

Sehingga koin yang diletakkan didalam amplop merah merupakan simbol pengharapan umur panjang bagi anak-anak yang menerimanya.

Aturan Angpao Dalam Tradisi Cina

Selain sejarahnya yang unik, dalam memberikan Angpao ada aturan-aturan khusus yang tidak boleh dilanggar.

Tradisi China melarang Angpao berisi uang bernilai ganjil. Karena angka ganjil sendiri identik dengan pemakaman. Selain itu Angpao tidak boleh diisi dengan uang yang memiliki angka empat jika dijumlahkan.

Menurut tradisi angka empat memiliki makna kematian. Dalam tradisi orang Tionghoa, seseorang wajib memberikan angpao terutama orang yang telah menikah. Karena pernikahan merupakan batas antara masa anak-anak dengan usia dewasa.

Harapan bagi penerima yang menerima Angpao dari orang sudah menikah adalah bisa memberikan nasib baik kepada orang yang menerima.

Baca Juga
Tinggalkan komen