Logo

Korban Keracunan Bertambah, Dinkes Kota Tetapkan Status KLB

Ilustrasi. Red/Gle

Ilustrasi. Red/Gle

KOTA BENGKULU – Keracunan masal yang menimpa puluhan warga di Kelurahan Belakang Pondok Kecamatan Ratu Samban, Minggu (15/4) mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kota Bengkulu. Dinas Kesehatan Kota Bengkulu menetapkan musibah ini dengan status Kejadian Luar Biasa (KLB).

Dilansir dari mediacenter Kominfo Kota Bengkulu, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Bengkulu Susilawaty mengatakan, hingga kini korban yang telah dirawat di Rumah Sakit telah mencapai 100 orang.

“Hingga selasa siang, korban keracunan makanan dari pesta tersebut mencapai hampir 100 orang. Salah satu di antaranya saat ini dalam kondisi koma di Rumah Sakit Bhayangkara. Kita sudah menetapkan status KLB atas kejadian ini,” katanya, Selasa (17/4/2014).

Susilawaty juga menghimbau warga lainnya yang ikut merasakan gejala keracunan untuk dapat melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit terdekat.

“Warga yang saat itu menyantap makanan, apalagi ada keluhan mual, muntah, diare dan sebagainya, kami harapkan segera cek kesehatan ke fasilitas kesehatan, karena dikhawatirkan jika didiamkan akan menyebabkan warga tersebut dehidrasi,” tegas Susilawaty.

Dikatakan Susilawaty, dari data yang dihimpun, hingga Selasa siang 60 korban keracunan makanan rawat jalan di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bengkulu, 8 orang rawat inap. Selain di RSUD Kota Bengkulu, 13 orang rawat jalan dan 8 orang rawat inap di Rumah Sakit Rafflesia, 1 orang di rawat di RSUD M. Yunus, 30 orang terdata melakukan cek di BPS (Bidan Praktek Swasta) di Belakang Pondok. Untuk di Rumah Sakit Bhayangkara dua orang dirawat, satu orang atas nama Nasir warga Jalan Merpati 5 Kelurahan Rawa Makmur dalam kondisi koma.

“Para korban ini menyantap hidangan pesta seperti rendang, soto, sambal, dan lain-lain. Semua sampel termasuk air minum dan muntahan korban saat ini sudah kita kirim ke Balai POM dan Laboratorium Kesehatan Daerah untuk diteliti kandungan apa yang menyebabkan warga keracunan,” jelas Susilawaty.

Berita Terkait : Warga Belakang Pondok Keracunan