

BENGKULU – Mega Mall (Memo), pusat perbelanjaan di Provinsi Bengkulu ini kian hari kondisinya makin memperihatinkan. Tempat ini mengalami penurunan pengunjung yang signifikan dan berdampak pada keberlangsungan bisnis yang ada di dalamnya.
Salah satu pelaku usaha di lantai 1 Memo, Elvin mengatakan saat ini pengunjung di Mega Mall makin sepi. Hal ini dipicu oleh kurangnya daya tarik yang bisa memikat pengunjung untuk datang. Situasinya juga diperparah dengan sejumlah fasilitas, seperti eskalator yang sering mati.
“Kadang juga ini sepi, eskalator juga mati, untuk di hari Sabtu paling bisa dihitung pengunjungnya,” kata Elvin , Sabtu (04/01/2025).
Elvin mengaku, usahanya di Mega Mall kini menurun drastis. Untung yang didapat dari berjualan di tempat itu makin hari makin menurun. “Kalau untungnya ada, tapi kalau untung lebih sekarang agak susah. Paling satu hari cuma beberapa orang yang belanja atau masuk untuk sekarang,” tuturnya.
Hingga kini, hanya sekitar 10 pelaku usaha yang masih bertahan di lantai 1 Mega Mall. Rata-rata dari dari mereka adalah penjual pakaian, yang berharap pengunjung kembali ramai saat memasuki bulan suci ramadhan.
“Untuk untung besar paling berharap di bulan suci ramadhan, karena yang kita andalkan itu pengunjung yang berada di desa atau daerah,” lanjutnya.
Usai ramdhan, Elvin juga telah mempertimbangkan untuk membuka usaha di tempat lain, jika Mega Mall tak kunjung berbenah.
“Kalau untuk sekarang kita kejar di bulan Ramadhan, untuk cari-cari untungnya. Paling sesudah puasa atau lebaran ini, karena keadaannya seperti ini. Mungkin ada nanti pindah, bertahan sakit, lanjut juga sakit,” ucap Elvin.
Dirinya berharap agar pengelola atau manajemen Memo untuk dapat memberikan hal-hal menarik atau membuat event, untuk menarik dan meramaikan pengunjung.
“Untuk pemerintah jangan diabaikan lagi memo ini harus dibangkitkan lagi. Padahal Mall pertama di Bengkulu ini ya Mega Mall,” tutup Elvin.
Tidak ada komentar.