Logo

Karya Jurnalis yang Miskin Bahasa, Kurang Menarik Dibaca

1st

KOTA BENGKULU, bengkulunews.co.id – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bengkulu, Zacky Antoni menuturkan, karya jurnalistik yang miskin bahasa, kurang menarik untuk dibaca maupun dilihat. Menurut Zacky, penggunaan bahasa dengan pemilihan kata-kata yang tepat, merupakan kunci utama dalam menghasilkan karya jurnalistik yang baik.

“Kalau bahasanya kaya dengan kata-kata, dengan penggunaan kata yang tepat, akan menarik bagi yang membaca atau menonton,” ujar Zacky saat acara Penyuluhan Bahasa Indonesia Bagi Insan Media Massa Sekota Bengkulu, Selasa (17/10/2017).

Zaky mengatakan, kepuasan pewarta atau jurnalis terletak pada seberapa banyak jumlah pembaca ataupun penonton berita yang ia sajikan. Oleh karena itu, penggunaan kata yang tepat dan beragam serta penggunaan bahasa yang menarik, harus benar-benar diperhatikan oleh jurnalis.

“Kepuasan wartawan itu kan ketika berita yang kita tulis dibaca oleh banyak orang, bahkan kalau bisa menimbulkan dampak. Nah, untuk bisa sampai seperti itu, tidak ada cara lain, harus dengan kata dan bahasa yang menarik,” ujarnya.

Akan tetapi, lanjutnya, sisi menarik dalam penulisan karya jurnalistik tidak cukup hanya dengan penggunaan kata dan bahasa yang tepat.

Satu hal yang juga harus dimiliki agar kualitas berita menjadi meningkat, ialah etika penulisan. Seperti pada penulisan yang menyangkut kasus-kasus hukum.

“Tapi harus dibingkai dengan kode etik. Bahwa kita membuat berita menarik itu betul, tetapi menariknya itu bukan dalam pengertian men-judge seseorang, menghakimi seseorang, itu harus kita hindari,” tutupnya.