Bengkulu News #KitoNian

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Pers, Ada Gambar ‘Oyen’ Diwawancara

Tangkapan Layar IG Jokowi

JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengunggah ucapan selamat hari pers di laman istagram, Kamis (9/02/2023). Presiden mengatakan telah dua tahun memperingati HPN secara daring. Tahun ini ia akan datang langsung ke Medan untuk bergabung langsung dengan insan pers.

“Dua tahun dalam masa pandemi, dua kali pula saya hanya bisa menghadiri perayaan Hari Pers Nasional secara daring. Hari ini, 9 Februari 2023, saya datang ke Medan untuk bersama-sama insan pers tanah air memperingati HPN,” tulisnya.

Seperti biasa, Jokowi menyertakan sebuah gambar ilustrasi yang memuat sejumlah aktivitas jurnalis. Dalam gambar tersebut, terlihat beberapa jurnalis sedang melakukan wawancara.

Ada pula jurnalis yang berfoto bersama presiden dan membaca koran. Judul pada koran itu juga terlihat menggelitik yakni ‘5 Fakta Kucing, Nomor 4 Bikin Kamu Geleng-geleng’ dan ‘Ditunda Tukang Kue karena Beli Tart! Tart Aja Dulu”

Ada pula jurnalis yang mewawancari kucing oren. Kucing itu nampak santai di atas payung pedagang bersama hewan Kapibara atau viral dengan nama ‘Mas Bro’

Peringatan HPN 2023, Segera Bahas Klausul Publisher Right

Dilansir dari beritasatu.com, Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dewan Pers, asosiasi pers, bertemu dan membahas klausul yang akan dimasukkan dalam Perpres tentang Publisher Right.

“Saran saya bertemu, dalam satu bulan ini selesai perpresnya,” kata Jokowi dalam puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN), di Gedung Serbaguna Pemprov Sumut di Jalan Williem Iskandar, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (9/2/2023).

Hal ini menurut Jokowi harus segera dilakukan karena sumber keuangan media di Indonesia terancam dengan adanya dominasi asing dalam periklanan media digital.

“Artinya sumberdaya keuangan media berkurang terus, larinya ke sana (platform asing). Dominasi platform asing dalam periklanan menyulitkan media di digital,” katanya.

Saat ini tantangannya adalah teknologi dan sustainability media. Masyarakat kebanjiran berita dari mana-mana termasuk sosial media, dengan sistem IA dan Algoritma mendorong konten-konten recehan, sensasional lebih banyak muncul, mengorbankan visi jurnalisme.

“Ini harus menjadi kewaspadaan kita bersama,” katanya.

Baca Juga
Tinggalkan komen