Bengkulu News #KitoNian

Jangan Tunggu Pemerintah untuk Kebersihan Pantai Panjang

Penulis : Cindy

Tumpukan sampah di objek wisata Pantai Panjang. Foto, Cindy/BN

BENGKULU – Bengkulu memiliki pantai yang begitu panjang dan indah, sayangnya keindahan tersebut harus sirna oleh sampah yang bertebaran disepanjang pesisir pantai.

Menurut Kadep Advokasi dan Program Walhi Bengkulu Dodi Faisal, masyarakat cendrung menganggap bahwa sampah di pesisir pantai adalah tanggung jawab pemerintah. Namun pemerintah sendiri memiliki masalah dalam anggaran dan tidak bisa terjun secara langsung dalam pembersihan sampah di pesisir pantai.

Dodi mengatakan masih ada cara untuk menjaga kebersihan pantai, selain menunggu pemerintah turun tangan melakukan kegiatan pembersihan. Masyarakat dapat membantu memberishkan dengan cara mengelola sampah terutama sampah plastik menjadi bermanfaat. Pengelolaan sampah ini tentunya dikelola secara mandiri oleh komunitas masyarakat.

“Banyak metode-metode pengelolaan sampah, termasuk menjadi bahan bangunan. Seperti itukan, jadi memang, munculnya komunitas dari masyarakat sendri, kelompok-kelompok itu menjadi penting untuk menyelesaikan masalah sampah di pesisir,” kata Dodi pada Bengkulunews.co.id sore ini, Jum’at (22/04/22).

Ia juga mengatakan sampah plastik yang berserakan di pesisir pantai, merupakan produk-produk yang berasal dari perusahaan yang sama. Perusahaan tersebut biasanya memiliki tanggung jawab, dalam melakukan pengelolaan dan pembersihan sampah pada produk tersebut. Namun sayangnya di Bengkulu hal tersebut belum terealisasikan.

“Memang, perlu kita dorong untuk dilaksanakan mungkin dari masyarakat dan pmerintah, tapi butuh proses,” sambung Dodi.

Dodi berharap pemerintah dapat serius dalam mempertimbangkan dan memperhatikan dampak dari kerusakan lingkungan dan mengeluarkan kebijakan mengenai hal tersebut, mengingat terkaitnya perlindungan dan kepedulian terhadap bumi.

Ia juga meminta pemerintah memberikan sanksi tegas bagi oknum atau investor yang sudah diberikan izin dalam usah mereka, namun melanggar aturan dan merusak lingkungan serta mencemarkan lingkungan. Sedangkan untuk masyarakat, terutama anak muda dapat membantu dalam pemulihan bumi.

“Untuk kaum muda, jangan menunggu untuk dikasih peran dalam pemulihan bumi kedepan, tetapi ambilah peran. Jadi, kita yang mengambil inisiatif dalam peran menyelamatkan bumi baik itu anak muda, kaum adat, perempuan kelompok”-kelompok tani dan sebagainya,” kata Dodi.

“Kita yang harus mengambil peran itu, jangan menunggu pemerintah kasih peran. Kita yang harus begerak, dengan kombinasi dan kebijakan oleh pemerintah, kemudian ada dukungan dimasyarakat itu sendiri. Dengan inisiatif yang dikumpulkan, ya kedepan mudah-mudahan ada perubahan untuk bumi kita semua,” demikian Dodi.

Baca Juga
Tinggalkan komen