Logo

Inflasi Kota Bengkulu Nomor Empat Se Sumatera, Minyak Goreng jadi Penyebab Utama

BENGKULU – Inflasi Kota Bengkulu per April 2022 tercatat mengalami kenaikan hingga ke angka 1.45 persen. Kenaikan inflasi menempatkan Kota Bengkulu di posisi keempat tertinggi se Sumatera.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu, Win Rizal mengatakan angka angka inflasi ini meningkat dibandingkan April 2021 lalu sebesar 0.10 persen.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks harga yang cukup besar pada beberapa kelompok pengeluaran.

“Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,78 persen,” jelas Win, Senin (9/05/2022).

Pemicu utama terjadinya inflasi yakni naiknya harga minyak goreng, mobil, kue kering berminyak, rokok kretek filter, rokok putih, tarif angkutan udara, cabai merah, ikan dencis, daging ayam ras dan beras.

Kelompok pengeluaran penyediaan makanan dan minuman/restoran menyumbang angka inflasi sebesar 2,17 persen, kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan 1,80 persen.

Selanjutnya, kelompok pengeluaran transportasi sebesar 1,45 persen, kelompok pengeluaran rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 1,24 persen, kelompok pengeluaran perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,99 persen, kelompok pengeluaran pakaian dan alas kaki sebesar 0,59 persen.

Lalu kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,32 persen, kelompok pengeluaran kesehatan sebesar 0,29 persen, dan kelompok pengeluaran informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen.

Dengan inflasi sebesar 1,45 persen ini, maka besarnya inflasi tahun kalender (laju inflasi) sebesar 2,65 persen, dan inflasi tahunan (year on year) tercatat sebesar 4,22 persen.