

BENGKULU – Plastik adalah bahan buatan manusia yang pertama kali ditemukan oleh seorang ahli kimia bernama Belgia Leo Baekeland pada tahun 1907. Plastik terbuat dari bahan kimia yang ditemukan dalam bahan bakar fosil seperti gas alam dan bensin yang kemudian melalui proses polimerisasi. Plastik memiliki sifat ringan, elastis, fleksibel, kedap air, mudah dibentuk dan harganya relatif murah. Namun, plastik sulit terurai oleh alam karna zat kimia yang terkandung di dalam plastik. Limbah plastik baru terurai sekitar 200 sampai 400 tahun. Karna Harga plastik yang relatif murah dan penggunaannya yang simpel membuat penduduk dunia cenderung menggunakan plastik. Penggunaan plastik yang terus bertambah tetapi tidak terkelola dengan baik menimbulkan masalah yang serius.
Di Indonesia sendiri limbah plastik terus meningkat setiap tahunnya dan penanggulangannya masih minim. Berdasarkan data Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), Indonesia merupakan peringkat ke 2 penghasil sampah plastik terbanyak setelah china. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2023, menyebutkan jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 31,9 juta ton. Dari total produksi sampah nasional tersebut 63,3% atau 20,5 juta ton dapat terkelola, dan sisanya 35,67% atau 11,3 juta ton sampah tidak terkelola. Meningkatnya jumlah penduduk maka meningkat pula jumlah sampah yang dihasilkan tetapi tempat pembuangan dan pengelolaan sampah sangat minim sehingga hal ini menjadi masalah yang krusial untuk diselesaikan.
Berjuta ton sampah plastik di Indonesia berakhir di lautan. Hal ini juga dipengaruhi oleh minimnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah plastik, juga kurangnya regulasi dan penegakkan hukum terkait pengelolaan limbah plastik. Project Manager Plastic Smart Cities WWF Indonesia Sekti Mulatsi mengatakan beberapa faktor di balik masalah sampah yang tak kunjung usai adalah kurangnya kesadaran dan pemahaman soal pengelolaan sampah,serta lemahnya penegakkan hukum di Indonesia.
Limbah plastik berdampak negatif bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Sampah plastik dapat mencemari laut sehingga dapat mengganggu rantai makanan dan membunuh hewan laut. Sampah plastik juga dapat mencemari tanah dan air karna sampah plastik tidak mudah terurai, juga menimbulkan polusi udara yang tidak baik bagi kesehatan manusia serta juga dapat meracuni tubuh manusia karna sampah plastik mengandung bahan kimia beracun berupa Bisphenol A (BPA) yang berbahaya. Biaya penanggulangan sampah plastik juga tergolong mahal sehingga dapat menghabiskan anggaran negara.
Permasalahan limbah plastik tidak akan berkurang jika hanya mengandalkan pemerintah, namun juga perlu kesadaran diri masyarakat akan BAHAYA limbah plastik. Penanggulangan Sampah akan lebih optimal jika seluruh masyarakat berperan aktif dalam isu limbah plastik tersebut. Sekarang sudah banyak anak muda yang peduli akan isu sampah plastik di Indonesia, seperti sebuah komunitas anak muda yang aktif membersihkan sampah mulai dari skala kecil hingga skala besar. Hal seperti ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita bahwa kita juga harus ikut andil dalam pengelolaan sampah plastik.
Seperti yang Anda ketahui, plastik membutuhkan waktu lama untuk terurai di dalam tanah. Sementara sampah plastik sangat mudah kita temukan sehari-hari. Jelas, ini tidak baik untuk lingkungan karena sampah jenis ini tidak mudah terurai. Makanya, pengolahan sampah plastik harus dilakukan dengan baik dan tepat agar tidak mencemari lingkungan. Namun hingga saat ini masih banyak orang yang belum mengetahui cara mengolah sampah plastik dengan benar.
Berikut ini akan dijelaskan cara mudah mendaur ulang sampah plastik dari rumah Anda.
Melakukan Pemilahan Sampah Berdasarkan Jenis
Secara garis besar, perbedaan antara sampah organik dan anorganik terletak pada bagaimana sampah tersebut terurai. Untuk sampah organik, proses penguraian terjadi secara alamiah dan biologis, sedangkan sampah anorganik hanya bisa diurai dengan cara-cara tertentu, seperti didaur ulang.
Adapun yang termasuk sampah organik, antara lain sampah sisa makanan dan beberapa contoh sampah anorganik adalah kertas, kaleng, dan juga plastik. Idealnya, kedua jenis sampah ini harus dipisahkan agar cara pengolahan sampah organik dan anorganik yang Anda lakukan nantinya jadi lebih mudah untuk dikelola.
Gunakan Botol Plastik untuk Menyiram Tanaman
Cara pertama mengolah sampah plastik seperti botol agar tidak mencemari lingkungan adalah dengan memanfaatkan sampah plastik untuk menyiram tanaman. Anda hanya perlu membuat lubang kecil di seluruh botol, gali lubang yang cukup besar untuk menyembunyikan botol di tengah penanam atau di samping tanaman di bedeng kebun. Masukkan botol ke dalam lubang dan tutup dengan tanah agar mudah dijangkau leher. Ketika Anda mengisi botol dengan air, itu perlahan-lahan menembus lubang dan menyirami tanaman.
Jadikan Rumah Kaca untuk Tanaman
Cara selanjutnya untuk mengolah sampah plastik agar tidak mencemari lingkungan adalah dengan membangun rumah kaca untuk sayuran. Jika rumah kaca tradisional membutuhkan banyak uang dan ruang, rumah kaca yang terbuat dari botol plastik adalah salah satu solusi yang baik untuk taman dari berbagai ukuran.
Anda hanya perlu memotong bagian bawah botol plastik, buka tutupnya dan letakkan di bedeng taman sehingga botol tersebut dapat mengelilingi tanaman. Rumah kaca improvisasi ini terlihat sederhana, tetapi dapat memperpanjang musim panas untuk tanaman Anda dan melindunginya dari angin.
Gunakan Sebagai Pot Bunga
Sampah plastik yang berupa botol soda, susu, dan jus dapat digunakan sebagai pot bunga. Untuk melakukannya, pilih botol yang cukup besar untuk bunga yang Anda miliki, buat lubang dengan ukuran yang tepat, dan isi botol dengan tanah. Jangan lupa untuk membuat beberapa lubang kecil di bagian bawah botol untuk drainase air yang baik.
Memanfaatkan Botol Plastik Sebagai Wadah Alat Tulis
Cara memanfaatkan sampah plastik yang berikutnya adalah dengan menggunakannya sebagai wadah alat tulis. Hal ini dapat dilakukan agar tidak memperbanyak sampah plastik yang dapat mencemari lingkungan. Anda bisa menghiasnya dengan bahan lain sekreatif mungkin agar lebih menarik.
Jadikan Alat untuk Menanam Bibit
Cara mengolah sampah plastik dan menanam benih tanaman menggunakan wadah plastik seperti wadah oli bekas agar tidak mencemari lingkungan. Botol bukan satu-satunya produk plastik yang dapat digunakan kembali untuk berkebun. Ambil beberapa kantong plastik kokoh, isi dengan tanah dan gunakan untuk membawa bibit ke kebun.
Itulah tadi beberapa cara mengolah sampah plastik yang bisa Anda lakukan. Tak hanya masyarakat, sesuai dengan komitmen Nestlé untuk upaya zero waste to landfill di 2025, Nestlé Indonesia mengimplementasikan berbagai inisiatif.
Mulai dari penurunan waste disposal rate di semua pabrik hingga di angka 47% dari 2010-2017, inisiatif segregasi sampah organik dan non- organik, hingga kolaborasi dengan PRAISE (Packaging and Recycling Association for Indonesia Sustainable Environment) untuk mengembangkan solusi manajemen sampah yang terintegrasi dan berkelanjutan di Indonesia.
Tidak ada komentar.