Logo

DPRD Provinsi Bengkulu Minta Perhatikan Sumber Bahan Bakar Kendaraan Listrik

BENGKULU – Bengkulu saat ini telah memiliki Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di dua titik yakni UP3 PLN Teluk Segara dan Dealer Hyundai Kelurahan Sidomulyo Kota Bengkulu.

Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler menuturkan dengan adanya  SPKLU tersebut dapat membantu masyarakat yang memiliki kendaraan listrik dapat menggunakan stasiun tersebut

Namun Ia menegaskan walaupun sudah dibangunnya SPKLU, kejelasan mengenai fungsi penggunaan mobil listrik di Bengkulu masih dipertanyakan.

“Kita bersyukur sudah ada kemajuan pembangunan SPKLU, karena ini akan memudahkan masyarakat yang memiliki mobil listrik. Kedua apa untungnya masyarakat menggunakan mobil listrik atau hanya industrisasi,” kata Dempo saat di wawancarai Bengkulunews.co.id Selasa (18/7/23) siang.

Mengingat hingga saat ini belum adanya pabrik mobil listrik milik Indonesia. Padahal sejatinya pemerintah ingin memperkenalkan produk hasil dalam negeri, baik kendaraan motor maupun mobil.

Walaupun begitu pemerintah tetap mendukung adanya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), untuk membantu menekan proses eksporasi sumber daya alam.

Oleh karena itu Ia meminta agar hal ini harus diperhatikan secara khusus, jangan sampai penggunaan pengisian mobil listri justru masih menggunakan batu bara maupun minyak bumi sebagai bahan baku utamanya.

“Jika kita menggunakan mobil listrik tapi bahan bakarnya masih menggunakan batu bara dan minyak bumi sama saja bohong,” tegasnya.

Ia meminta penggunaan pengisian kendaraan listrik menggunakan bahan baku dari Pembangkit Listrik Tenaga Air maupun Angin . Sehingga mengurangi betul eksporasi penggunaan sumber daya alam batu bara dan minyak bumi.

“Kami minta betul pemerintah memastikan apakah stasiun pengisi kendaraan listrik, bukan dari sumber batu bara maupun minyak bumi. Sehingga adanya pembaharuan bahan bakar,” demikian Dempo. (Advetorial)