Logo

Aksi Damai APPM Dukung Penyelesaian Konflik Nelayan Bengkulu

KOTA BENGKULU – Aliansi Pemuda Peduli Maritim (APPM) mengggelar aksi damai di Simpang Lima kota Bengkulu dalam rangaka pringati hari nelayan nasional, Rabu (11/4/2018). Aksi bertujuan mendukung peyelesaian konflik nelayan Bengkulu.

Koordinator lapangan (korlap) aksi, Goang Ginaldi mengatakan, ada sekitar 50 orang yang tergabung dari berbagai kampus yakni UMB, Unihas, Unib, IAIN dan Dehasen yang ikut serta menyampaikan 3 petisi dukungan.

Petisi ini berisi, mendukung Plt Gubernur Bengkulu melakukan mediasi perselisihan antara nelayan trawel dan tradisional tanpa berlarut, meminta pemerintah provinsi bengkulu memperhatikan dan memberikan bantuan alat tangkap terhadap nelayan serta mengajak nelayan bersatu dan tetap fokus melaut.

“Sampai saat ini kan belum ada penyelesaian yang signifikan dari pemerintah Bengkulu, makanya kami menyampaikan sikap di hari nelayan nasional ini,” sampainya.

Provinsi Bengkulu, lanjutnya, sangat membutuhkan tangkapan ikan dari nelayan guna membantu perekonomian rakyat, maka dari itu kesejahatraan dan keamanan nelayan juga harus diperhatikan.

“Kita tau penghasilan bengkulu cukup besar dari laut dan kami sangat membutuhkan hasil kekayaan laut Bengkulu untuk dapat lebih maju,” ujarnya.

Disampaikan Goang, APPM kedepan akan terus melakukan pemantauan dari kondisi nelayan Bengkulu, dan akan kembali kejalan apabila ada yang tidak sesuai.

Sementara itu, penanggung jawab aksi, Evan Trijasa mengatakan. Sebanyak 215.527 orang di provinsi Bengkulu menggantungkan hidup di laut sedang konflik antara nelayan tradisional dan trawl, apabila tidak cepat diselesaikan, lanjutnya, akan berdampak pada harga ikan.

“Yang terjadi nelayan akan tidak khusuk mencari ikan, Bengkulu tidak kondusif, harga ikan naik dan yang terjadi ikan dipasok dari luar,” kata Evan.