Muhammadiyah Lebong Berperan Aktif dalam Penurunan Kasus TBC di Kabupaten Lebong

Dwinka Kurniawan
Muhammadiyah Lebong Berperan Aktif dalam Penurunan Kasus TBC di Kabupaten Lebong

BENGKULU Dalam upaya mendukung program prioritas kesehatan pemerintah, Muhammadiyah Kabupaten Lebong menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Peran Muhammadiyah Mendukung Pemerintah RI dalam Eliminasi TBC di Kabupaten Lebong”.

Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten, di antaranya Kepala Dinas Kesehatan Lebong Rachman, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Lebong dr. Zuldian, serta Dewan Pakar Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Agus Widianto. Turut hadir pula Sekretaris Daerah Kabupaten Lebong, Mustarani Abidin, dan perwakilan Tim Penanggulangan TBC Kabupaten Lebong 2024.

Ketua Panitia FGD sekaligus Majelis Pembantu Kesehatan Umum dan Pelayanan Sosial Muhammadiyah Lebong, Ujang Sutrisno, menegaskan bahwa FGD ini merupakan wujud nyata peran aktif Muhammadiyah dalam mendukung pemerintah menurunkan angka kasus TBC, khususnya di Kabupaten Lebong.

“Sebagai organisasi sosial, Muhammadiyah terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan. Berbagai kegiatan, seperti penyuluhan kesehatan, pendampingan pengobatan pasien, hingga bantuan sosial, telah kami lakukan sebagai bagian dari semangat Fastabiqul Khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan),” jelas Ujang.

Sementara Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Lebong, dr. Zuldian, mengungkapkan bahwa Indonesia menempati peringkat kedua dunia dalam jumlah kasus TBC, dengan kontribusi sebesar 10% dari total kasus global (WHO, 2023).

Di Kabupaten Lebong sendiri, pada tahun 2024 tercatat ada 229 kasus TBC terkonfirmasi bakteriologis dan klinis, sedangkan di tingkat Provinsi Bengkulu, pada tahun 2023 ditemukan 1.809 kasus.

Menurut dr. Zuldian, kelompok yang paling rentan terpapar TBC meliputi anggota keluarga serumah dengan pasien TBC, orang yang sering berinteraksi dengan pasien, lansia, pasien HIV, pasien diabetes melitus, dan anak-anak.

Kepala Dinas Kesehatan Lebong, Rachman, menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya mengatasi penyebaran TBC melalui berbagai program penanggulangan yang efektif.

Pada tahun 2024, Dinas Kesehatan Lebong bahkan mendapat penghargaan dari Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu atas prestasinya dalam penemuan kasus TBC tertinggi di provinsi tersebut.

Sekretaris Daerah Kabupaten Lebong, Mustarani Abidin, yang sekaligus menutup kegiatan FGD ini, menyampaikan apresiasi mendalam kepada Muhammadiyah Lebong.

Ia berjanji akan melaporkan hasil diskusi ini kepada Bupati dan Wakil Bupati serta mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mendukung penuh program penurunan kasus TBC di Kabupaten Lebong.

“Kami berharap sinergi antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan seluruh elemen masyarakat dapat mempercepat eliminasi TBC di Kabupaten Lebong. Langkah ini penting demi mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera,” pungkas Mustarani.

Dengan kolaborasi yang kuat antara Muhammadiyah, pemerintah, dan masyarakat, Kabupaten Lebong diharapkan mampu menurunkan angka kasus TBC secara signifikan dan menjadi contoh daerah lain dalam penanggulangan penyakit menular ini.