

BENGKULU – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Win Rizal sebut kenaikan harga cabai menjelang tahun baru disebabkan permintaan yang meningkat. Shock perayaan hari besar memicu sejumlah barang mengalami kenaikan, termasuk cabai.
“Shock permintaan tiba-tiba banyak saat tahun baru dan natal,” kata Win, Kamis (02/01/2025).
Menurutnya, penawaran dan permintaan terhadap cabai tersebut masih terbilang baik. Namun, dalam psikologinya, kenaikan ini bukan faktor dari penawaran dan permintaan melainkan kenaikan tersebut disebabkan timbulnya hari perayaan besar.
“Tapi ada yang namanya psikologi ini istilahnya kenaikan yang bukan karena masalah penawaran dan permintaan, tapi kenaikan karena adanya hari-hari besar,” tuturnya.
Sehingga, Win mengaku bahwa kenaikan cabai merah tersebut hanya sementara, dan perlahan akan kembali turun harga serta Kemabli normal.
“Itu sesaat, nanti langsung ditangani oleh daerah-daerah penghasil. Mungkin sekarang udah mulai turun, nah nanti pelan-pelan turun,” tambahnya.
Sebelumnya, harga jual Cabai Merah berkisar Rp.40.000, hingga Rp.45.000 per kilo, kini mengalami kenaikan Rp50.000, hingga Rp60.000 perkilonya.
Salah satu pedagang pasar Tradisional Panorama Bengkulu , Yanto mengatakan bahwa faktor kenaikan cabai tersebut disebabkan kekurangan pemasokan cabai yang ada di Provinsi Bengkulu. Sehingga, pedagang terpaksa mengambil pasokan cabai merah tersebut dari daerah lain.
”Kebanyakan kita ambil pasokannya dari luar, kadang dari Lampung dan Kerinci,” kata Yanto.
Tidak ada komentar.