Warga Takut dan Banyak Barang Rusak karena SUTT, Pemerintah Baru Buat Rencana ke Lapangan

Handi Handi
Warga Takut dan Banyak Barang Rusak karena SUTT, Pemerintah Baru Buat Rencana ke Lapangan

BENGKULU – Menindaklanjuti kesepakatan dari aksi hari Senin tanggal 23 Desember di Halaman Kantor Gubernur Bengkulu kemarin, masyarakat Desa Padang Kuas Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma, sambangi Dinas ESDM Provinsi Bengkulu, Jum’at (27/12/2024).

Pada kesempatan ini, masyarakat Padang Kuas, Mahasiswa, NGO hingga pihak PT TLB, akhirnya lakukan audiensi bersama. Hal ini membahas penyelesaian permasalahan Keberadaan Jaringan Transmisi SUTT PLTU Teluk Sepang PT.Tenaga Listrik Bengkulu (TLB), di atas rumah warga di 9 Desa yang membentang dari Kelurahan Teluk Sepang Kota Bengkulu sampai ke Desa Air Sebakul Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah.

Salah satu warga Padang Kuas Pesi Novriani (40) mengatakan bahwa warga sudah resah terhadap keberadaan jaringan SUTT yang ada di lokasinya.

Dirinya mengungkapkan bahwa warga di kawasan tersebut terkena dampak psikis. Sebab, apabila terjadinya hujan petir masyarakat takut akan ada sambaran arus SUTT.

“Mental terhadap anak dan ibu-ibu terganggu, bila hujan turun, kamis sudah merasa takut dan memastikan harus berada di dalam rumah,” tuturnya.

Pesi menerangkan selama keberadaan SUTT tersebut, banyak barang elektronik masyarakat mengalami kerusakan, salah satunya toa atau pengeras suara masjid yang kini tidak dapat digunakan lagi.

“Ketika ada yang meninggal kami tidak bisa untuk mengumumkannya. Akhirnya, kami memberitahukan kepada masyarakat dari mulut ke mulut,” ungkapnya.

Sebelumnya, pada tahun 2019 Pesi menjelaskan masyarakat Padang Kuas sempat melaporkan langsung ke pihak PT TLB. Surat laporan tersebut diberikan ke pihak security atau keamanan di PT tersebut.

Sayangnya, tindaklanjut dari laporan tersebut tidak ada kejelasan, lantaran surat laporan dari masyarakat tidak sampai ke pihak PT TLB.

“Mereka mengatakan tidak pernah sampai surat tersebut, padahal surat itu langsung kami antarkan ke PT TLB teluk Sepang,” ujarnya.

Sehingga, Pesi sebagai mewakili masyarakat Padang Kuas, meminta agar pemerintah melihat langsung dan membantu masyarakat terhadap dampak keberadaan SUTT di wilayah Padang Kuas.

“Kami ingin memindahkan dua titik yang menurut kami sangat berpengaruh terhadap kehidupan kami selamat 5 tahun terakhir ini,” tegasnya.

Menjawab hal ini, HRD Engineer PT TLB, Zulhelmi Burhan menyebutkan dirinya belum tahu informasi terkait adanya surat laporan masyarakat Padang Kuas pada tahun 2019 lalu.

“Saya belum dapat info itu, makanya saya tidak berani. Nanti kalau saya jawab bahaya kita,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kepala Dinas ESDM Provinsi Bengkulu, Doni Swabuana menyampaikan Pemprov bersama pihak terkait lainnya akan turun langsung ke lapangan untuk melihat secara langsung dampak jaringan SUTT PLTU Teluk Sepang.

“Nanti akan disusun waktu yang pas antara masyarakat, PT dan pihak-pihak yang dianggap independen, termasuk dari kami dinas ESDM untuk kita bersama-sama melakukan crosscheck kebenaran laporan masyarakat ini ke lapangan langsung,” jelasnya.