Logo

Teknologi Baru PLTU Ramah Lingkungan

Gubernur dan para petinggi PT TLB meletakkan batu pertama pembangunan proyek PLTU

Gubernur dan para petinggi PT TLB meletakkan batu pertama pembangunan proyek PLTU

Gubernur dan para petinggi PT TLB meletakkan batu pertama pembangunan proyek PLTU

Gubernur dan para petinggi PT TLB meletakkan batu pertama pembangunan proyek PLTU

bengkulunews.co.id – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) pertama di Bengkulu berkekuatan 2X100 Megawatt (MW) resmi dibangun, ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti di kawasan Pelabuhan Pulau baai Kota bengkulu, Selasa(25/10).

Melalui PLTU ini, Gubernur berharap energi listrik yang dihasilkan dapat menjadi jaminan untuk membantu pasokan listrik di Bengkulu dan mendukung pembangunan kawasan industri terpadu di Kota Bengkulu.

“Diharapkan mampu mengatasi permasalahan listrik di Bengkulu, sehingga pasokan listrik dapat merata ke seluruh kabupaten serta bisa membantu kawasan industri terpadu,” ujar Gubernur saat membuka pembangunan PLTU di Desa Teluk Sepang, Kecamatan Kampung Melayu, Bengkulu

Selain itu, adanya PLTU ini dapat secara langsung menarik minat investor untuk menanamkan modal dalam berbagai sektor di Provinsi Bengkulu, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru. Dan pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang dapat menambah daya saing daerah.

“Semoga dengan hadirnya PLTU, hadir juga lapangan kerja baru sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal ikut terbantu. Dan para investor ikut masuk menanamkan investasi di Provinsi Bengkulu,” ungkap Ridwan kepada Komisaris PT. Intraco Penta (INTA) sebagai investor utama pembagunan PLTU

Provinsi Bengkulu membutuhkan pembangkit listrik yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri serta menghindari pemadaman listrik. Sebab saat ini kapasitas listrik yang dimiliki Provinsi Bengkulu hanya 236 MW, sedangkan kebutuhan mencapai 258 MW.

PLTU menggunakan tiga turbin akan mengaliri listrik di Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma dan Bengkulu Tengah. Pembangkit ini dipastikan ramah lingkungan dengan emisi gas buang sebesar 900 metrik kubik setiap jam. Arah sebaran gas buang dan debu diperkirakan mencapai ketinggian 1.000 meter ke udara.

“PLTU ini menggunakan teknologi baru yang ramah lingkungan, gas buang dan debunya bersih serta limbahnya berupa air panas sehingga tidak berbahaya,” ungkap Petrus Halim, Komisaris Utama PT. Tenaga Listrik Bengkulu (TLB)

(Baca juga : Puluhan Warga Demo Tolak PLTU Batu Bara)

Indonesia khususnya Provinsi Bengkulu merupakan negara kelima yang dimasuki Tiongkok untuk membantu pembangunan dalam sektor energi, khususnya kelistrikan. Empat negara lain adalah Kamboja, Laos, Nepal dan Pakistan. “Melalui energi, kita membuka pasar investasi Tiongkok di Indonesia,” ujar Sheng Yu Ming Chairman Power Construction Corporation of China (Power China)

Pada Tahun 2015 jumlah produksi dan penjualan Batubara di Provinsi Bengkulu berkisar 4.545.259,62 (Ton) dan untuk mempertahankan kondisi lingkungan, pengembangan juga diwajibkan melakukan upaya-upaya dalam rangka memenuhi standar lingkungan hidup.

Sesuai Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT. PLN (persero) tahun 2015-2024, untuk Provinsi Bengkulu direncanakan daya terpasang tenaga listrik menjadi sebesar 623 MW. Atas dasar itu, pertumbuhan KWH rata-rata di propinsi Bengkulu pertahun sebesar 11,8 %, sehingga beban puncak pada tahun 2024 sebesar 362 MW dengan asumsi proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Tahun 2021 sebesar 6,51-6,81 %. (dms)