Sejumlah Guru Pesantren Ikut Menumpang Kapal Kecil ke Enggano

Handi Handi
Sejumlah Guru Pesantren Ikut Menumpang Kapal Kecil ke Enggano

BENGKULU – Miris, Guru atau tenaga pendidik Pondok Pesantren (Ponpes) As Salam Al Azhar Pulau Enggano Provinsi Bengkulu nekat memaksa naik kapal kecil untuk ke Pulau Enggano. Hal ini diungkapkan oleh ketua Ponpes, Zaki Al Mukarom. Ia menyebut bahwa sudah lama menunggu kapal untuk berangkat.

“Kami sudah sangat lama berada di Kota Bengkulu menunggu kapal. Melihat situasi seperti ini, mau tak mau kami harus menumpang kapal kecil,” kata Zaki saat diwawancarai, Sabtu (12/04/2025).

Menurutnya, saat ini ada enam orang tenaga pendidik yang ikut berangkat ke Pulau Enggano menggunakan kapal kecil tersebut. “Ada sekitar enam orang yang ikut naik kapal ini untuk menuju Pulau Enggano,” ujar Zaki.

Akibat keterlambatan keberangkatan para guru, kegiatan belajar mengajar di Ponpes sempat tertunda. “Iya, ponpes kami saat ini tertunda dan ditutup untuk sementara waktu,” tutur Zaki.

Zaki juga menjelaskan bahwa sebelumnya anak-anak di ponpes masih sempat menjalani kegiatan belajar selama bulan Ramadhan. Namun setelahnya, belum ada aktivitas pendidikan sama sekali.

“Sebelumnya anak-anak belajar untuk menyambung kegiatan di bulan Ramadhan. Selepas itu belum ada kegiatan sama sekali,”terangnya.

Demi memastikan kegiatan belajar kembali berjalan, para guru akhirnya memaksakan diri untuk ikut naik kapal kecil tersebut. Agar dapat segera membuka ponpesnya.

“InsyaAllah, dengan keberangkatan kami ini, mulai hari Senin ponpes akan kembali dibuka,” jelas Zaki.

Lebih lanjut, Zaki menyayangkan belum adanya tindakan nyata dari pemerintah, khususnya terkait dunia pendidikan di Pulau Enggano. Ia menilai perhatian hanya difokuskan pada pihak PT Pelindo.

“Belum ada tindakan dari pemerintah Provinsi maupun instansi lain. Masih sibuk dengan urusan bersama PT Pelindo. Mudah-mudahan mereka mendengar jeritan masyarakat Enggano ini,” tegasnya.

Dengan kondisi yang terpuruk, Zaki berharap pemerintah segera menindaklanjuti permasalahan yang terjadi di Pulau Enggano, termasuk dalam sektor pendidikan, mulai dari pesantren hingga sekolah formal lainnya seperti SMP dan SMA.

“Kami harap segera ada tindakan. Termasuk untuk aktivitas pendidikan di Pulau Enggano, baik di pesantren, SMP, SMA, dan lainnya,” pungkasnya.