Logo

Sejumlah Daerah Terancam Cuaca Panas Ekstrem, Bagaimana Suhu di Bengkulu?

BENGKULU – Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Stasiun Klimatologi Bengkulu, Juwita Sari menuturkan Bengkulu untuk beberapa bulan ini memang berada dalam kondisi kemarau. Sedangkan pengaruh El Nino terhadap suhu di Bengkulu tidak terlalu signifikan untuk beberapa bulan ini.

“Karena dilihat dari curah hujan bulanannya masih bisa dipertahankan dari kondisi regional yang masih mendukung pembentukan curah hujan di wilayah termasuk Bengkulu,” kata Juwita saat diwawancarai Bengkulunews.co.id, Rabu (23/8/23) siang.

Juwita menjelaskan dampak El Nino memang bisa menurunkan curah hujan, namun adanya pengaruh fenomena atmosfer regional di Indonesia diperkirakan  mampu menahan hal tersebut.

“Kalau untuk Bengkulu sebenarnya, kondisi curah hujan kemungkinan dapat mengikuti efek El Nino yang diprediksi memuncak di bulan November. Namun sekali lagi di atmosfer ini sendiri ada fenomena yang kemungkinan tetap dapat mempertahankan curah hujan,” tambahnya.

Ia mengaku El Nino sendiri masih bisa memberikan dampak bagi Bengkulu, seperti penurunan curah hujan namun tidak akan memberikan pengaruh yang signifikan.

“Kalau dampak kecilnya, lebih ke penurunan curah hujan. Tapi kemungkinan besar tidak terlalu signifikan,” tegas Juwita.

Ia mengimbau masyarakat terkhusus para petani dapat selalu mengikuti informasi prediksi yang diberikan oleh BMKG. Sehingga para petani dapat mengetahui keadaan setiap bulan, agar tidak gagal panen.

“Imbauan untuk petani kalau bisa selalu mengikuti informasi atau prediksi dari BMKG, untuk musiman. Karena takutnya ketika meraka menanam saat bulan kemarin dan beberapa bulan kemudian ke depan kering, itu bisa merugikan petaninya. Jadi mencari informasi prediksi curah hujan bulanan,” demikian Juwita

Sebelumnya diperkirakan cuaca panas ekstrem di Indonesia akan terjadi pada Agustus hingga Oktober 2023 dan berlanjut pada awal 2024. Menurut perhitungan BMKG cuaca panas tersebut akibat puncak fenomena iklim El Nino.

Sejumlah daerah diperkirakan mengalami dampak yang cukup parah akibat fenomena tersebut, diantaranya Sumatera bagian tengah hingga Selatan, Riau bagian Selatan, Jambi, Lampung, Banten, hingga Jawa Barat.