Logo

Sefty Yuslinah Minta Perubahan Status Danau Dendam Tak Rugikan Petani

BENGKULU – Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Sefty Yuslinah mengomentari keluhan masyarakat di sekiar area Danau Dendam Tak Sudah yang mengaku kesulitan dalam mengaliri persawahan. Hal ini diduga imbas dari menurunya debit air di Danau Dendam.

Menurut Sefty, kondisi bisa saja disebabkan oleh perubahan status Cagar Alam Danau Dendam menjadi Taman Wisata Alam. Sebab, menurutnya krisis air di areal ini mustahil terjadi.

“Sebab setahu saya, sejak dulu meskipun kemarau sawah di sini akan terus panen. Namun saya baru tahu kalau sekarang ternyata sudah berubah, karena debit air danau yang semakin kecil dan mengakibatkan ratusan petani kita di sini menjadi kesulitan,” tuturnya, Sabtu (26/03/2022).

Ia berharap pemerintah dapat mencari solusi agar hal tersebut bisa diatasi agar TWA Danau Dendam nantinya juga dilengkapi dengan agro wisata.

“Jangan sampai petani kita gagal tanam dan kawasan persawahan DDTS ini sangat luas serta indah, jika mampu dimaksimalkan maka akan berpotensi jadi destinasi wisata agro yang sangat bagus dan lokasinya di tengah kota,” kata Sefty.

Sebelumnya, salah seorang petani, Hendri Yulkan menyampaikan sekitar 250 hektare areal persawahan di areal Dusun Besar, Panorama, Semarang dan kawasan Tanjung Jaya terancam gagal tumbuh lantaran krisis air.

“Jadi inti dari persoalan petani di sini adalah irigasi air yang sejak alih status debit air di DDTS tidak lagi mampu mengairi kawasan persawahan,” katanya. (Adv)