Logo

Revitalisasi Pasar Purwodadi Dimulai Awal September, Perbaikan Jalan Bengkulu Utara Segera Dikerjakan

BENGKULU – Gubernur Rohidin Mersyah mendampingi Presiden Joko Widodo berkunjung ke Pasar Purwodadi, Kabupaten Bengkulu Utara, Jumat (21/7). Kunjungan Kepala Negara tersebut dalam rangka meninjau langsung rancangan revitalisasi pasar pasca kebakaran pada April 2021 yang lalu.

Presiden Jokowi menyebut, saat ini rencana revitalisasi pasar masih dalam proses lelang. Diperkirakan revitalisasi Pasar Purwodadi selesai pada awal tahun 2024 mendatang. Agar sesuai target, Presiden Jokowi berharap proses revitalisasi Pasar Purwodadi dapat dimulai pada akhir Agustus atau awal September mendatang.

“Perkiraan saya paling lambat mungkin kalau enggak akhir Agustus atau mungkin awal September sudah dimulai,” ungkapnya.

Pasar yang menjadi pusat perdagangan di Kabupaten Bengkulu Utara ini didesain dengan konsep pasar tradisional yang bersih dan sehat serta mengusung kearifan lokal. Di mana mengadopsi bangunan khas masyakat Rejang Bubung 5, dengan hiasan ornamen batik khas Bengkulu Utara, Burung Pleci Enggano dan Bunga Rafflesia.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi turut membagikan sejumlah bantuan tunai serta sembako kepada para pedagang di Pasar Purwodadi.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam peninjauan ini Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Bupati Bengkulu Utara Mian.

Jalan Bengkulu Utara Mulai Dikerjakan Juli Ini

Gubernur Rohidin Mersyah mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau Jalan Inpres Jalur Kerkap hingga Tanjung Agung Palik, di Desa Gardu Kecamatan Air Besi Kabupaten Bengkulu Utara Jumat, (21/7) 2023.

Dalam kunjungan tersebut, Presiden memastikan bahwa perbaikan infrastruktur jalan nasional, provinsi, dan kabupaten di Provinsi Bengkulu sudah dimulai.

Selanjutnya, Gubernur Rohidin mendampingi Presiden RI Joko Widodo, meninjau pembangunan jalan Instruksi Presiden (Inpres) di Kabupaten Bengkulu Utara nomor 3 tahun 2023, ruas Simpang Tugu Polwan (Kerkap) hingga Giri Mulya.

Menurut Presiden, khusus di Provinsi Bengkulu jalan nasional yang belum mantap (rusak) sekitar 10 persen, untuk jalan rusak di Provinsi Bengkulu sekitar 40 persen lagi yang butuh perbaikan, begitupun untuk jalan di kabupaten.

“Ini ruas jalan yang diintervensi pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR. Dan sudah berjalan proses pengerjaannya bulan ini (Juli),” ujar Presiden.

Selanjutnya diharapkan, dengan angka yang terus berjalan sudah clear dengan anggaran 327 Milliar untuk 8 ruas di Provinsi Bengkulu dan masih diproses lagi kemungkinan bisa saja bertambah.

“Tadi juga ada laporan Gubernur dan Bupati masih terdapat ruas jalan yang membutuhkan perhatian. Dan kemungkinan anggaran tersebut akan bertambah,” terangnya.

“Sering disampaikan ke para Gubernur, Bupati/walikota agar fokus pada anggaran dan bekerja. Jika jalan banyak belum bagus, berikan anggaran berlebih untuk fokuskan pembangunan infrastruktur pada tahun pertama atau kedua bekerja, kemudian ketiga keempat fokus di ekonomi seperti bangun pasar dan selanjutnya fokus pada pendidikan.”

“Anggaran yang tidak berlimpah itu jangan semua dinas langsung dibagi rata, tentu akan hilang. Tugas Pemda itu, merealisasikan anggaran jadi tidak perlu takut mengambil keputusan. Saya pernah jadi walikota, pernah jadi Gubernur, asal tidak pernah ngambil jangan takut,” pungkas Presiden.