Logo

Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu Tempati Urutan Kedua Setelah Lampung

Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah. MC

Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah. MC

BENGKULU – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menjelaskan bahwa inflasi di Provinsi Bengkulu masih dapat dikendalikan, walaupun ada beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga.

Terkait pertumbuhan ekonomi, Bengkulu masuk menjadi Provinsi ke dua tertinggi se Sumatera untuk semester pertama, di bawah Provinsi Lampung.

“Inflasi kita masih di angka terkendali, termasuk di dalam standar rata-rata nasional, namun ada beberapa komoditas terutama cabe, juga telur ayam memang ada peningkatan harga tetapi di dalam 1 – 2 bulan terakhir sudah mulai landai,” jelas Gubernur Rohidin.

Gubernur menjelaskan, pemerintah telah melakukan upaya – upaya dalam rangka menekan angka inflasi, seperti melalui pemanfaatan pekarangan dan kegiatan – kegiatan guna memacu produktivitas komoditas seperti telur, cabai dan bawang merah.

“Untuk ayam petelur memang sudah pernah melakukan sebuah pertemuan khusus bagaimana memacu para pelaku usaha ayam petelur di Bengkulu, dimungkinkan membentuk plasma inti, pengembang peternak – peternak kecil, termasuk bagaimana menanam cabe memanfatkan pekarangan,” tutup Gubernur Rohidin.

Sebelumnya, data BPS pada Rakornas Pengendalian Inflasi Daerah yang Dipimpin Oleh Menko Bidang Marves RI dan Menteri Dalam Negeri RI menyebut, inflasi di sejumlah daerah dipengaruhi oleh harga Cabai Merah, Bawang Merah dan Telur Ayam.

Menurut BPS kenaikan komoditas ini disebabkan oleh distribusi. Harga cabai di daerah yang bukan sentra produksi lebih tinggi dibandingkan daerah produksi. Inflasi secara nasional Juli 2022 (yoy) berada pada angka 4,94 persen.

Kelompok volatile foods secara tahunan mengalami inflasi 11,47 persen secara tahunan (year-on-year) pada Juli 2022.