Perang Sarung Pakai Batu dan Paku, 13 Remaja di Bengkulu Ditangkap Polisi

Dwinka Kurniawan
Perang Sarung Pakai Batu dan Paku, 13 Remaja di Bengkulu Ditangkap Polisi

BENGKULU Aksi perang sarung yang seharusnya menjadi tradisi seru berubah menjadi ancaman di Kota Bengkulu. Sebanyak 13 remaja terpaksa diamankan oleh personel Polresta Bengkulu setelah kedapatan melakukan perang sarung dengan cara ekstrem, melilitkan batu dan paku di sarung mereka.

Insiden ini terjadi di Warung Martini, Jalam Jenggalu, Kelurahan Lingkar Barat, Kecamatan Gading Cempaka. Saat petugas tiba di lokasi, para remaja sempat panik dan mencoba kabur, namun usaha mereka sia-sia.

Polisi berhasil mengamankan mereka beserta beberapa sepeda motor yang digunakan.

Para remaja tersebut berinisial MA, ZA, MA, RR, AB, RH, MD, BA, NM, BF, MS, RP, dan DP. Sebagian besar masih berstatus pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Bengkulu.

Kasi Humas Polresta Bengkulu, IPTU Endang Sudrajat, menegaskan bahwa kejadian ini merupakan hasil dari kegiatan patroli Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) oleh Polresta Bengkulu.

“Kami menemukan mereka sedang perang sarung dengan cara berbahaya. Sarung dililit batu dan paku, yang jelas bisa melukai. Langsung kami amankan dan bawa ke Polresta Bengkulu untuk ditindaklanjuti,” ujar IPTU Endang.

Pihak kepolisian mengingatkan bahwa perang sarung yang dilakukan dengan cara ekstrem bisa berujung pada tindak kriminal. Orang tua diimbau lebih mengawasi anak-anak mereka agar tidak terlibat dalam aksi yang bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain.