Penggusuran Pasar Tais Dianggap Tak Manusiawi

K. Hady
Penggusuran Pasar Tais Dianggap Tak Manusiawi

Pedagang saat bercengkrama dengan Amggota DPRD Provinsi Bengkulu

KOTA BENGKULU, bengkulunews.co.id – Puluhan pedagang pasar Tais Kabupaten Seluma mendatangi komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Senin (17/4/2017). Pedagang mengadukan nasib mereka yang digusur oleh pemerintah Kabupaten Seluma beberapa waktu lalu.

Disampaikan koordinator pedagang yang sekaligus anggota Lembaga Bantuan Hukum Advokasi Perisai Keadilan Bengkulu (LBH APKB), Melyan sori, yang ditemui usai hearing di ruang rapat DPRD Provinsi Bengkulu, Pemkab Seluma telah melakukan penggusuran terhadap pedagang dengan cara yang kurang tepat.

“Bahkan, Pemerintah Seluma telah melibatkan pihak Brimob dalam melakukan penggusuran,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, lanjut Dia, Pemkab Seluma telah mengingkari wacana sebelumnya, yang semula akan melakukan relokasi terhadap pasar Tais. Tetapi yang dilakukan Pemkab Seluma adalah penggusuran.

“Dulu, Pemkab mengatakan pasar Tais akan direlokasi bukan ditutup dan dialihkan ke Pasar Sembayat,” ujarnya.

Pasar Tais telah menjadi “Icon” yang diberi nama Kelutahan “Pasar Tais” dan sangat keberatan kalau pasar Tais ditutup.

Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu dapil Seluma, Jonedi SP, menyayangkan terkait apa yang dilakukan Pemkab Seluma yang telah melibatkan Brimob dalam penertiban Pasar Tais.

“Saya rasa Pemkab Seluma terlalu gegaba jika menurunkan Brimob untuk menertibkan pedagang, karena kericuhan kan masih pada batas kewajaran dan masih bisa diatasi Satpol PP,” terangnya.

Nanti, sambung Jonedi, kami akan menyurati untuk memberikan teguran tertulis kepada Pemkab Seluma terkait hal ini. Agar mereka lebih mengutamakan aturan dalam melakukan penertiban supaya lebih manusiawi.

“Kami segera melayangkan surat kepada Pemkab Seluma dan mungkin dalam waktu dekat kami anggota DPRD dapil Seluma akan turun langsung untuk melihat situasi sebenarnya,” jelasnya.

Diharapkanya Pemkab Seluma lebih dewasa dalam memperlakukan masyarakat, karena mereka (penerintah,red) adalah pelayan masyarakat.

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!