Logo

Pemprov Bengkulu Sabet Tiga Penghargaan BKKBN RI Sekaligus

BENGKULU – Pemerintah Provinsi Bengkulu berhasil meraih tiga penghargaan bergengsi dalam sepekan terakhir. Manggala Karya Kencana yang diterima Gubernur Bengkulu, Rohidin Merysah dan Ketua TP PKK Provinsi Bengkulu, Derta Rohidin serta penghargaan Dharma Karya Kencana.

Manggala Karya Kencana merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Pemerintah Pusat melalui BKKBN kepada sosok yang dinilai berdedikasi tinggi dan komitmen dalam pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana)

Penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI ini diserahkan langsung oleh Menko PMK Muhadjir Effendy didampingi Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo di Griya Agung di Rumah Dinas Gubernur Sumatera Selatan, Selasa Malam (4/7/2023)

“Syukur Alhamdulillah kita mendapatkan penghargaan Manggala Karya Kencana terkait dengan kerja bersama terutama dari BKKBN Provinsi Bengkulu bersinergi dengan lintas sektoral termasuk Forkopimda tingkat Provinsi Bengkulu. Sehingga kegiatan-kegiatan terkait Pengendalian Penduduk dan peningkatan kualitas keluarga berjalan dengan baik,” tutur Gubernur Rohidin.

Rohidin mengatakan, penghargaan ini menjadi dorongan semangat untuk semakin berkolaborasi. Sesuai arahan Menko PMK dan Kepala BKKBN, ke depan akan mulai bagaimana meningkatkan kualitas keluarga, khususnya mempersiapkan generasi berkualitas menyongsong Indonesia Emas 2045.

Di tempat terpisah, penghargaan Dharma Karya Kencana diterima oleh Wakil Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah. Ia menerima penghargaan pada peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke-30 tingkat Nasional di Provinsi Sumatera Selatan

Sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Bengkulu, Rosjonsyah dianggap berhasil menurunkan angka stunting di Bengkulu.

Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Bengkulu berhasil turun dari 22,1% pada tahun 2021 turun ke angka 19,8% pada tahun 2022.

Pemprov Bengkulu menargetkan pada tahun 2024 pravalensi stunting turun hingga angka 12,55%, lebih rendah dari target nasional yaitu 14%. (Advetorial)