Logo

Pemerintah Siapkan Empat Hal untuk Mendukung Presidensi G20

Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler. Foto, Cindy/BN

Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler. Foto, Cindy/BN

BENGKULU – Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler mengomentari persiapan Indonesia khususnya Provinsi Bengkulu dalam mendukung terlaksananya pertemuan G20.

Menurut Dempo, ada empat hal yang harus dilakukan pemerintah daerah agar hasil dari pertemuan tersebut nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Yang pertama, kata Dempo, adalah menyukseskan kurikulum merdeka yang berorientasi pada pemenuhan dunia kerja. Dengan cara ini, sekolah bisa menyesuaikan kurikulumnya dengan kebutuhan kerja yang ada di satu daerah.

“Misalkan dia butuh apa di daerah itu kurikulumnya, dia menyesuaikan itu. Nah sekarang ini bagaimana kurikulum itu disangkutkan dengan dunia kerja, misalnya Bengkulu ini memerlukan sumber daya misalkan perkebunan, pertambangan, perikanan maka sekolah akan diperbanyak di jurusan itu misalnya,” kata Dempo pada bengkulunews.co.id, Selasa (5/04/2022).

Dempo mengatakan, sektor pendidikan menjadi point utama dalam suksesi pertemuan G20. Pendidikan ini juga harus diimbangi dengan pemahaman dan pemanfaatan teknologi terkini dengan tepat guna.

“Nah yang kedua adalah pemanfaatan teknologi, bagaimana pendidikan ini bisa lebih cepat tidak terhambat oleh waktu dan keaadan maka menggunakan sistem teknologi,” jelas Dempo.

“Nah ini yang penting dipahami pihak guru dan juga siswa contoh sekarang dengan sistem daring, zoom, itukan tujuanya mempermudah dan mempercepat proses edukasi ya tapi dengan tidak meninggalkan etika dunia pendidikan dengan guru,” sambungnya.

Dempo juga menekankan agar para guru memberikan evaluasi bentuk pendidikan pasca pandemi. Sebab, menurutnya, sistem pendidikan selama pandemi akan memberikan dampak bagi gaya pendidikan siswa.

“Nah itu mesti dipahami karnakan pasca covid ini masih berlanjutkan, ada efek-efek misalkan kita tiga tahun sekolah daring kemudian dalam ekonomi setelah covid seperti apa pengaruhnya dengan pendidikannya. Nah inilah yang penting tadi dipahami,” katanya.

Keempat, lanjut Dempo, adalah menciptakan SDM atau produk dengan kualitas universal. Kualitas ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing daerah hingga ke level internasional.

“Artinya apa, siap guna, tepat guna bagaimana nanti produk unggulan kita ini ya bagaimanapun dia siap berlaga,” ungkap Dempo.

Sebagai contoh Ia mengatakan SMK Perkebunan yang ada, bagaimana perusahan-perusahaan yang berkaitan dengan perkebunan ini berkontribusi dengan Sekolah, untuk nantinya menyerap tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi.

“Misalnya kita di Bengkulu punya SMK perkebunan maka bagaimana harusnya perusahaan-perusahaan itu berkontribusi bermitra dengan kita, dia kontak dengan kita memastikan tamatan Smk itu dimana baiknya,” demikian Dempo. (Adv)