Berita Nasional dan Lokal #KitoNian

Mengenal Jamur Cordyceps, Penyebab Manusia jadi Zombie di “The Last of Us”

Jamur Cordyceps yang bikin manusia menjadi zombie di serial The Last of Us (Foto: dok. NaughtyDog/Sony)

Serial “The Last of Us” kini menjadi perbincangan warganet tanah air. Film yang diadaptasi dari game besutan Naughty Dog itu bercerita tentang wabah zombie yang berasal dari jamur Cordyceps. Wabah itu membuat manusia berubah bentuk dan hilang kesadaran hingga menyerang manusia lainnya.

Ceritanya semakin menarik setelah alurnya dimulai dari Jakarta, Indonesia. Cristine Hakim yang beperan sebagai Ratna, Prof dan ilmuwan mikologi Universitas Indonesia (UI) menyarankan untuk segera melakukan pengeboman di wilayah yang terjangkit wabah Cordyceps.

Di dunia nyata, jamur Cordyceps memang dikenal sebagai parasit. Ia diketahui bisa hidup di dalam tubuh serangga, melepaskan zat halusinasi sampai mengendalikan otak hewan yang dihinggapinya. Jamur ini membuatnya inangnya tidak bisa mengendalikan diri hingga mati dalam waktu tertentu.

Melansir dari National Library of Medicine, cordyceps adalah gabungan dari genus jamur yang tumbuh pada larva serangga. Hingga kini telah ada lebih dari 350 spesies jamur cordyceps di seluruh dunia. Jamur ini menyerang larva dari beberapa spesies serangga dari keluarga Hepialidae dan mengubah setiap larva menjadi sklerotium.

Jamur ini tak menginfeksi manusia. Sampai saat ini belum ada penelitian atau riset yang menyebutkan cordyceps berbahaya bagi manusia. Meski begitu, sejauh ini banyak jamur patogen bersifat parasit pada manusia dan diketahui memicu penyakit di manusia hingga hewan.

Jamur parasit paling sering masuk ke dalam tubuh melalui luka pada epidermis (kulit). Luka tersebut dapat berupa tusukan serangga atau goresan, luka, atau memar yang tidak disengaja.

Dikutip dari Us News, jamur cordyceps memiliki manfaat untuk kesehatan. Pengobatan tradisional dengan menggunakan jamur ini telah dilakukan di China. Penelitian menunjukkan bahwa cordyceps memiliki sifat nutraceutical, yakni kombinasi dari “nutrisi” dan “farmasi”.

Menurut teori pengobatan Tiongkok, jamur ini dapat menenangkan paru-paru menghentikan pendarahan, dan bahkan menghilangkan dahak. Tak hanya itu, jamur cordyceps juga dapat mengobati kelelahan, batik, asthenia, disfungsi ginjal, dan gagal ginjal. Ekosistem jamur cordyceps ini sempat sangat dipengaruhi oleh pembatasan habitat dan eksplorasi yang berlebihan. Bahkan harganya pernah melambung tinggi sekitar US$25.000 pada 2007.

Baca Juga
Tinggalkan komen