Bengkulu News #KitoNian

Kronologis Kericuhan Demonstrasi Mahasiswa saat Aksi Tolak Kenaikan BBM di Bengkulu

Dok

BENGKULU – Demonstrasi gabungan organisasi Cipayung dan BEM Nusantara Selasa (13/9) lalu berakhir ricuh. Sejumlah mahasiswa terluka dan tiga orang peserta diamankan Polres Bengkulu.

Kericuhan dimulai saat permintaan mahasiswa untuk menghadirkan 45 anggota DPRD Provinsi Bengkulu tidak diindahkan. Negosiator memberikan waktu 15 menit untuk dapat mengumpulkan 45 orang Anggota Dewan di lokasi.

Namun, anggota dewan hanya menyanggupi unsur-unsur pimpinan dan dipertegas ada 24 anggota dewan yang siap menemui massa. Sekitar pukul 15.10 WIB tim negosiator kembali bertemu dengan pimpinan lembaga mendiskusikan hasil negosiasi dengan para pkmpinan lembaga.

Pukul 15.55 WIB Gubernur Provinsi Bengkulu bersama anggota Dewan menemui massa aksi dan melakukan absen kepada anggota dewan untuk memastikan jumlah anggota dewan yang hadir. Jumlah dewan yang hadir ternyata tidak sesuai dengan kesepakatan dengan hanya diwakili 19 orang.

Sampai waktu yang ditentukan anggota dewan yang dikehendaki tidak kunjung datang dan hadir di tengah massa. Sehingga membuat massa aksi menjadi emosi dan hendak masuk ke dalam gedung DRPD. Gubernur Provinsi Bengkulu beserta anggota Dewan meninggalkan massa aksi.

Pada pukul 16.45 Massa aksi mencoba masuk gedung DPRD secara kondusif, tapi dihalang-halangi oleh aparat keamanan, aksi mencoba masuk ke dalam berlangsung kurang lebih 45 menit.

Sampai pada pukul 17.30 aparat kepolisian memaksa bubar massa dengan menembakkan gas air mata dan air ke tengah kerumunan massa. Kericuhan berlangsung sampai dengan pukul 18.15.

Akibat kejadian tersebut sebanyak 14 peserta aksi mengalami luka ringan pada bagian kepala dan dada. Dari 14 peserta ada 3 orang menerima perlakuan represif dari aparat kepolisian luka lebam pada dada dan kepala. Sedangkan ke 14 korban masa aksi dilarikan ke rumah sakit terdekat dan 3 masa demonstran yang diamankan dan dibawa ke Mapolresta Bengkulu.

Pada pukul 19.30 sebagian massa aksi mendatangi Mapolresta Bengkulu untuk menjemput 3 orang demonstran yang diamankan, sesampai di mapolresta massa memutuskan untuk membuat aksi solidaritas di depan mapolresta Bengkulu. Pada pukul 22.45 perwakilan dari massa aksi diperbolehkan masuk melihat kondisi 3 demonstran yang diamankan. Pada pukul 00.30 massa 3 orang demonstran dibebaskan.

Atas kejadian 13 september 2022 Cipayung, BEM Nusantara, dan Ormada  Bengkulu menuntut dan menyatakan sikap sebagai berikut

  1. Menuntut kepada pemerintah pusat untuk segera menurunkan harga BBM Bersubsidi
  2. Menuntut KAPOLRI untuk mencopot KAPOLDA BENGKULU saudara Irjen Pol. Drs. Agung Wicaksono, M.Si. karna gagal dalam pengamanan aksi demonstrasi di Provinsi Bengkulu.
  3. Mosi Tidak percaya Pada Anggota Dewan provinsi Bengkulu dan berhentikan ketua DPRD Provinsi Bengkulu saudara Ihsan Fajri
  4. Megecam keras tindakan represif aparat kepolisian
  5. Mengajak Seluruh elemen masyarakat untuk boikot Pertamina.
  6. Apa bila tuntutan kami tidak dipenuhi CIPAYUNG,BEM NUSANTARA DAN ORMADA BENGKULU akan melakukan aksi yang lebih dan masif sampai tuntutan dipenuhi.
Baca Juga
Tinggalkan komen