Logo

Kapal Nelayan Tenggelam, Plt. Gubernur Minta Pencarian Dilakukan Maksimal

BENGKULU – Plt. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menemui langsung keluarga korban tenggelamnya Kapal Bagan Arung Samudera di Pusat Pelelangan Ikan Pulau Baai, Senin (6/8/2018).

Plt. Gubernur Rohidin Mersyah meminta semua pihak terkait untuk dapat melakukan pencarian dengan terorganisir dengan baik, serta mengupayakan tindakan maksimal pencarian korban yang masih belum ditemukan.

Bantuan dari KRI Sumbar, Kapal Perang dari Sumbar dari Kantor Induk Danlanal di Sumbar juga perlu dilakukan sebab fasilitas serta armada yang ada disana lebih lengkap.

“Jika harus ada surat secara resmi, kalau saya harus berkomunikasi langsung, saya mau dan siap melakukan itu, sekali lagi agar kapal turun bila perlu helikopter kita minta turun,” minta Plt. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.

Pada kesempatan ini, Plt. Gubernur juga menguatkan keluarga para korban untuk tetap berfikir positif dengan berserah diri dan terus berdoa kepada Yang Maha Kuasa. Serta tidak berputus asa sebab semuanya adalah atas izin Allah SWT.

“Saya berharap kita yang hadir mendoakan, mudah – mudahan saudara kita yang sekarang belum ditemukan tetap dalam kondisi selamat bisa kembali kepada keluarga,” harap Rohidin Mersyah.

Danlanal Bengkulu Letkol Laut (P) Agus Izudin menjelaskan ia bersama Tim SAR gabungan telah melakukan pencarian sejauh 30 Mil dari pintu Pelabuhan dan informasi yang diterima dari radio bahwa 3 korban yang berhasil diselamatkan dan di evakuasi oleh kapal Palapa 03.

Ia sendiri telah meminta bantuan Kapal Perang KRI Kala Hitam dari Pulau Padang untuk melakukan pencarian, namun masih belum berlayar diakibatkan terkendala cuaca buruk.

“Informasi dari Lantamal 2 Padang, KRI Kala Hitam masih belum bertolak mengingat cuaca yang cukup tinggi,” jelas Danlanal Bengkulu Letkol Laut (P) Agus Izudin.

Kapal Bagan Arung Samudera asal Kota Bengkulu berangkat mencari ikan lalu melalui info dari Syahbandar Sikakap Mentawai bahwa kapal tersebut tenggelam dengan 10 orang kru kapal.

Pada kontak terahir kapal berada di perairan Sikakap Kepulauan Mentawai, dari 10 orang kru kapal 3 orang berhasil diselamatkan, sedangkan 7 orang masih dalam pencarian.