
Plt Kadis Kesehatan Kota Bengkulu Joni Haryadi. MC
BENGKULU – Penyakit Tuberkulosis (TBC) di Kota Bengkulu menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan di awal tahun 2025. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu, terdapat sekitar 94 orang yang terdeteksi positif TBC. Jumlah ini terbilang tinggi, mengingat pada tahun sebelumnya, tercatat 1.239 kasus TBC di Kota Bengkulu. Hal ini diungkapkan oleh Joni Haryadi Thabrani, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu.
“Pada tahun lalu, kami mencatatkan 1.239 kasus TBC di Kota Bengkulu, dan di awal tahun ini, sudah ada sekitar 94 orang yang positif TBC,” ujar Joni.
Joni menilai bahwa peningkatan kasus TBC di awal tahun ini cukup drastis, mengingat dalam kurun waktu yang relatif singkat, sebanyak 94 orang sudah tercatat positif.
“Ini pertumbuhannya cukup pesat, dengan angka yang dominan dalam bulan pertama tahun ini,” tambahnya.
Menurut Joni, salah satu faktor penyebab tingginya jumlah penderita TBC adalah durasi pengobatan yang cukup lama, yakni selama enam bulan. Ia mengungkapkan bahwa saat ini ada diskusi untuk mencoba memperpendek durasi pengobatan agar lebih efektif.
“Pengobatannya memang cukup lama, bisa sampai enam bulan. Jika pasien lupa mengonsumsi obat sehari saja, maka pengobatan harus diulang dari awal,” jelasnya.
Joni menilai bahwa peningkatan kasus TBC di awal tahun ini cukup drastis, mengingat dalam kurun waktu yang relatif singkat, sebanyak 94 orang sudah tercatat positif.
“Ini pertumbuhannya cukup pesat, dengan angka yang dominan dalam bulan pertama tahun ini,” tambahnya.
Sebagian besar penderita TBC di Kota Bengkulu adalah individu dewasa, berdasarkan data dari Dinkes. Gejala utama yang harus diwaspadai adalah batuk yang berlangsung lama, demam, sakit tenggorokan, serta kesulitan menelan.
“Banyak ada yang demam, tenggorokan sakit kesulitan menelan, yang paling umumnya itu batuk yang cukup lama tidak sembuh,” terangnya.
Sehingga Joni menyarankan agar masyarakat Kota Bengkulu harus menjaga pola hidup, baik dari lingkungan di dalam rumah, maupun diluar rumah, hingga makanan. Bagi yang sudah terkena positif TBC seharusnya untuk tidak berkontak langsung dengan masyarakat, dan tetap melakukan pengobatan selama 6 bulan.
“Orang itu dikatakan positif TBC, dia harus wajib menghindari atau berkontak dengan orang lain,’ tutup Joni.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!